Di tengah gempuran produk industri besar, keberadaan UMKM desa sering kali terpinggirkan tanpa adanya penggerak untuk memajukan. Padahal, desa-desa di Indonesia menyimpan potensi luar biasa yang jika digarap dengan tepat bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, terutama di tingkat desa. Hampir setiap desa memiliki produk khas yang bisa diangkat menjadi identitas lokal. Salah satunya adalah Desa Wisata Besani, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Desa ini sejak lama dikenal dengan hasil olahan singkongnya. Di desa ini, masyarakat mengolah hasil bumi berupa singkong dan teh menjadi produk-produk khas seperti keripik opak, kecimpring, emping, hingga teh sangan. Namun, seperti banyak UMKM desa lainnya, produk tersebut awalnya hanya dijual curah per karung tanpa nama, tanpa identitas, dan tanpa kemasan yang menarik. Akibatnya, harga jual rendah dan sulit bersaing di pasar yang lebih luas.
Inilah yang mendorong lahirnya upaya branding UMKM Desa Besani, agar produk desa tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga bisa naik kelas hingga menembus pasar yang lebih luas.
Menggali Potensi Desa
Potensi Desa Besani begitu besar. Selain sebagai desa wisata dengan panorama alam yang indah, desa ini memiliki hasil olahan pangan tradisional yang unik. Produk seperti opak dan kecimpring bukan sekadar camilan, tapi bagian dari tradisi dan identitas masyarakat setempat.
Sayangnya, potensi ini belum tergarap optimal. Produk hanya dijual dalam bentuk mentah atau per karung, sehingga nilainya rendah. Tidak ada nama produk, tidak ada kemasan yang menarik, dan tentu saja tidak ada pembeda dari produk serupa di daerah lain.
Apa Itu Branding UMKM dan Kenapa Penting?
Menurut Kezia Firmansyah, yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) jurusan Seni Rupa (DKV) sekaligus penggagas dan yang mengerjakan branding UMKM untuk produk Desa Besani, Branding sering dianggap sebatas logo atau desain kemasan. Padahal, branding adalah identitas dan citra sebuah produk yang membedakannya dari produk lain.Â
Branding mencakup nama, kemasan, warna, logo, cerita, hingga cara produk tersebut dikenalkan ke masyarakat. Bagi UMKM desa seperti Desa Besani, branding sangat penting karena Membuat produk lebih mudah dikenali, lalu Meningkatkan nilai jual, yang ketiga yakni Membangun kepercayaan konsumen, dan yang terakhir Membuka peluang distribusi yang lebih luas. Tanpa branding, produk UMKM hanya akan dilihat sebagai "barang biasa" meski rasanya enak dan berkualitas.
Transformasi Produk Desa Besani dan Proses Branding