Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU) memiliki posisi trategis dalam melakukan transmisi pengetahuan dan transformasi sikap serta perilaku mahasiswa indonesia melalui proses pembelajaran. Bangsa perlu meningkatkan mutu lulusan dan pembentukan karakter dengan mengikuti perkembangan secara terus menerus. Penerapan pendekatan Student Centered Learning dalam proses pembelajaran memungkinkan mahasiswa untuk aktif berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Dengan demikian, MKWU dapat menjadi fondasi kuat dalam mencetak lulusan berkarakter kebangsaan, berdaya saing tinggi, serta berkomitmen terhadap nilai-nilai bela negara.
Hal ini sangat relevan dengan kondisi politik indonesia saat ini. Banyaknya politis dari kalangan selebriti yang menjadikan parlementer sekedar panggung hiburan, mereka yang awalnya dikenal sebagai entertainer di layar kaca kini bertransformasi menjadi legislator, yang tidak sepenuhnya tuntas.
Sehingga terjadinya peristiwa penjarahan yang menyiratkan bahwa masyarakat kecewa dengan kebijakan atau sikap politik di Senayan, dan figur-figur yang  dianggap menjadikan parlemen sekedar panggung hiburan. Gedung DPR, alih-alih menjadi arena deliberasikebijakan justru diperpesikan publik sebagai panggung drama.
Media massa yang berperan besar justru memperparah situasi. Liputan yang membuat publik semakin yakin bahwa DPR lebih mirip panggung komedi daripada arena politis serius.
Inilah alasan mengapa makna representasi harus di tegaskan. Demokrasi bukan sekedar seleksi popularitas, tetapi ruang rasionalitas publik. jika terus dibiarkan, khawatir publik akan semakin apatis terhadap politik. Ketika rakyat semakin jauh dari  proses pengambilan keputusan, maka makna demokrasi itu sendiri akan pudar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI