Mohon tunggu...
Key
Key Mohon Tunggu... -

hanya org pinggiran

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Master Key

5 Mei 2014   22:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duplicat kunci batam

Seharian saya jalani profesi saya sebagai tang tersebut di atas. Tiada hari tanpa bercanda walaupun sedang bekerja selalu saya bercanda - canda. Kunci untuk sukses dalam menjalani kehidupan ini ada pada saya , diantaranya kunci surga, kunci neraka, kunci keberhasilan, dan sebagainya sampai kunci kandang ayam saya siap memberi kuncinya beserta solusinya, misalnya :mau jadi pengusaha ,mau jadi karyawan , mau jadi pegawi negri dan lain-lainnya , jangan lah sampai kita mendapat gelar atau titel ucok dan upik kalau  diaksarakan bermaknakan

ucok = umur cukup otak kurang dan upik = umur pas-pasan ilmu kurang.

Seandainya bekerja di pemerintahan , kalau jadi RT harus berilmu lurah, kalau mau jadi RW harus berilmu pak camat dan seterusnya , kalau mau jadi presiden harus berilmu pemimpin dan seterusnya.

Suatu hari sebelum tulisan ini di tulis ada suatu ucapan dari seorang suku tionghoa alias apek yang berprofesi sebagai penjual kelapa muda di Batam, yang pada intinya kami sangat terpukul dan mendapat pelajaran luar biasa dari kata-katanya,

saat menjelang pemilu caleg dan capres kami berkumpul beberapa orang sambil becanda dan membahas masalah tersebut di atas dengan beberapa surat kabar di baca.  sedang asik-asiknya kami bercerita muncul tiba-tiba di hadapan kami sosok apek tua ini , lantas  ia berkata: hai teman-teman apa kamu belum tamat sekolah ya,  itulah yang di ucapkannya lalu ia pergi.

Setelah kepergiannya saya berpikir : sangat luar biasa ucapannya , dia adalah sosok manusia yang menjunjung tinggi budaya leluhurnya.

Walaupun tua dia benar-benar tua kelapa , sekolahnya  memang tinggi sebagai pemanjat / penjual kelapa .dia memang tua di pohon  bukan tua di karbit/ di jemur.

Sebagai mana pesan nenek moyang kita  belajarlah sampai menuju liang kubur dan tuntutlah ilmu sampai ke negeri Tiongkok sekalipun. Kata-kata mutiara nenek moyang kita sangat bermakna sampai kiamat untuk kita semua .

Tidak seperti sekarang ini titel/gelar prof, kyai haji, S1,S2, S3,  sampai  es teler disandang akhirnya meleleh. oleh nama satu orang. Jangankan bermanfaat untuk orang lain untuk dirinya sendiri saja gagal.

Pak haji yang paling banyak masuk penjara  di dunia ya Indonesia , mentri agama satu-satunya di dunia yang masuk penjara ya Indonesia, proyek Alquran di sunat ya Indonesia, perjalanan haji yang di sunat ya Indonesia,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun