"Kok rasanya hidupku nggak ada tujuannya." Siapa di sini yang sering berfikir demikian?
Yak, lo dan gua mungkin salah duanya.
Usia 20-an merupakan usia persimpangan dari masa remaja yang katanya begitu indah, menuju realita usia dewasa. Masa transisi ini adalah masa yang sangat stressful, banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul secara tiba-tiba, seperti:
- Setelah lulus sekolah atau kuliah mau ngapain?
- Nanti mau kerja apa?
- Apa sih passion gua?
- Gimana caranya biar bahagia?
- Gimana cara jadi orang kaya?
BTW, kenapa pertanyaan- pertanyaan ini muncul?
Well, pertanyaan ini muncul karena di masa ini kita mulai kehilangan support dan hal-hal yang selalu mengarahkan tindakan kita selama ini, baik dari lingkungan sekolah, keluarga dan sosial. Dari yang biasanya selalu diarahkan dalam setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah yang kita hadapi, pada masa ini kita justru dituntut untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan segala permasalahan secara mandiri, dan hal tersebut menempatkan kita pada tingkat kebingungan dan stres yang cukup tinggi.
Secara teori, masa transisi sebetulnya merupakan kesempatan bagi kita untuk bisa mengeksplorasi identitas diri, khususnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, cinta dan pandangan/cara berfikir kita. Namun disisi lain, adanya banyak perubahan pada diri dan lingkungan yang terjadi pada masa ini, justru membuat kita jadi ngerasa hampa, kehilangan arah, dan nggak punya tujuan.