Mohon tunggu...
Teguh Ketika
Teguh Ketika Mohon Tunggu... -

Selalu berusaha dan berusaha untuk mendapatkan sesuatu dan beryukur atas segala pencapaiannya. ingin belajar, karena itu ikut kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

DPR oh DPR...Waktunya Kerja Bukan Bertanding !!!

5 November 2014   23:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:32 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Proses pemilu sudah selesai dengan aman dan damai, DPR, DPD, DPRD sudah dilantik, Presiden Jokowi dan kabinet kerjanya juga sudah bekerja untuk mewujudkan indonesia hebat.

Lain di istana lain di senayan yang hingga saat ini masih sibuk dengan urusannya sendiri dan kelompoknya. Harapan memiliki wakil rakyat yang lebih baik, lebih peduli dan merakyat semakin jauh  dari kenyataan.

Kedewasaan rakyat dalam berdemokrasi yang selama ini berjalan baik tidak diimbangi oleh para wakilnya di parlemen.  Mereka yang terpilih katanya kumpulan orang orang pinter dan hebat, paham hukum dan konstitusi, tapi mengapa mereka mau mendirikan DPR tandingan yang pastinya  tidak sah dan inkonstitusional. bukankah mereka jago lobi dan negosiasi?

KMP juga tidak akomodatif dalam memilih pimpinan dan alat kelengakapan dewan, mestinya setelah selesai pemilu semua anggota dewan berpikir untuk kepentingan bangsa dan Negara bukan lagi memikirkan koalisi partainya.

KMP dan KIH adalah kumpulan orang orang hebat, ayo tunjukkan kehebatan kalian dalam melobi dan bernegosiasi untuk kepentingan bangsa dan rakyat yang telah memilih anda semua duduk di gedung DPR. Jangan lagi kami diberi tontonan saling sanggah, saling tuding, ngotot, adu argumentasi yang tidak ada manfaatnya bagi kami semua, masa untuk itu sudah lewat, saatnya move on, rakyat menanti jerih payah anda semua untuk memperbaiki kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.

KIH yang dimotori PDIP sepertinya juga over ketakutan dan kawatir jika program program pemerintah dijegal dewan. Presiden adalah pilihan langsung rakyat, saya percaya jika programnya pro rakyat tidak ada celah bagi dewan untuk menjegal kebijakan pemerintah, tapi sebaliknya jika programnya tidak pro rakyat bukan hanya dewan yang akan menjegal, pers dan rakyat juga akan melawan kebijakan itu.

Kekawatiran ini mungkin dilandasi oleh perilakunya sendiri selama menjadi oposisi yang selalu menganjal program pemerintah. Pada pemerintah sebelumnya PDIP selalu menolak kenaikan BBM dengan alasan akan semakin bertambahnya kemiskinan, masih banyak alternatif lain selain menaikan harga BBM.

Presiden jokowi belum genap satu bulan dilantik sudah mewacanakan untuk menaikan BBM dengan alasan juga sama dengan pemerintahan sebelumnya yaitu mengurangi subsidi dan mengalihkan ke program yang lebih produktif. Mestinya PDIP sebagai partai pemerintah mengingatkan presiden agar jangan menaikkan BBM seperti pemerintah sebelumnya, buktikan saat berkuasa jangan hanya waktu diluar pemerintah. Kini saatnya PDIP membuktikan cara mendapatkan dana segar tanpa membebani rakyatnya… ayo bisa gak? Kalau tidak bisa ya sama saja…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun