Mohon tunggu...
Kesha Nayasza
Kesha Nayasza Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Allah dengan Mempelajari Konsep-Nya

17 Mei 2024   20:50 Diperbarui: 18 Mei 2024   06:48 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seringkali manusia pada umumnya mengenal Allah hanya karena kewajibannya sebagai umat muslim atau bahkan sekadar Tuhan dari umat muslim saja, tanpa menganali konsep Allah lebih dalam. Hal ini dikarenakan tidak adanya kesadaran dan kemauan untuk mempelajari-Nya. Padahal ayat yang sering dihafal dan dibaca oleh banyak orang, yaitu ayat kursi dan surah Al-Baqorah ayat 163. Mengenal Allah berarti mempelajari Konsep-Nya dengan memahami sifat-sifat yang ada di dalam Al-Quran dan As-Sunnah (hadist).

Allah Zat Tertinggi dan Esa, serta Pencipta Yang Maha Kuat. Kesempurnaanya tidak ada yang dapat menyetarakan dan tidak ada pula yang dapat menggantikan-Nya. Allah dengan segala kesempurnaan-Nya mengkehendaki Nabi Muhammad untuk menyebarluaskan Agama Islam dan firman-firman Allah kepada umatnya. Isi dari Al-Quran mengandung banyak ilmu pengetahuan dan agama mengenai segala hal dikarenakan kehendak-Nya yang memiliki ilmu Tertinggi di alam semesta ini. Termasuk di dalamnya berisi surah yang istimerwa, yakni surah Al-Baqorah yang menjadi surah terpanjang dan mengandung ayat-ayat yang menjelaskan tentang berbagai hukum yang tidak ada di surah lain atau Fustatul Quran.

Ilmu ketauhidan yang ada di dalam surah Al-Baqorah terkandung dalam ayat 163 dan 255. Keduanya mengandung penegasan tentang Keesaan Allah, selain itu juga ajakan kepada manusia untuk tidak lupa dengan kebesaran Allah yang ada di alam semesta ini. Keduanya juga mengandung ajaran untuk senantiasa beriman kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya. Ketika memperhatikan alam semesta ini, seringkali kita bertanya bagaimana bumi bahkan planet-planet di luar sana bisa terbentuk dan berjalan sebagaimana mestinya tanpa bertabrakan satu sama lain. Hal ini dikarenakan kuasa-Nya untuk menjaganya tanpa rasa lelah. Bayangkan manusia yang lemah, kurang tidur saja bisa-bisa tidak fokus saat beraktivitas. 

Tamparan keras kepada manusia, agar meyakini Allah semata hingga ajal sebab akan ada ganjaran di akhirat kelak bagi tidak yang mempercayai Allah. Mungkin di dunia ini seringkali kita melihat banyak orang yang foya-foya tanpa mengingatnya, tapi wallahualam di akhirat kelak. Tidak ada yang bisa disembunyikan termasuk kebenaran, perkara tauhid untuk mengenal Allah harus disebarluaskan tanpa ada yang disembunyikan. Namun, sepaham-pahamnya ilmu agama tidak boleh juga disalah gunakan. Kadang kala  ada berita mengenai Nabi palsu dan seorang yang mengaku sebagai Tuhan. Tidak disembunyikan juga bisa menghindari hal-hal yang tidak masuk akal diberita-berita hal yang melenceng dari Islam yang sebenarnya. Allah tidak diyakini dengan akal melainkan dirasa dengan batin, tanpa mengurangi kewarasan kita mengenal Allah, kita boleh mengenal Allah dengan akal tetapi tidak melebihi dari ajaran Islam. 

Hal yang familiar mengenai Al-Baqorah itu ayat kursi, ayat yang paling agung dan utama dalam Al-Quran, bahkan disebutkan dalam hadist kalau ayat kursi mengandung sepertiga Al-Quran. Allah memang tidak bisa kita lihat dengan panca indera, tetapi bisa dilihat dengan akal kita yang murni kalau hanya Allah yang memiliki kuasa tertinggi di alam semesta. Secara akal pun, ketika kita bisa beraktvitas sebagai mestinya tapi bumi ini berjalan tanpa ada manusia yang mengetahui cara kerjanya sebelum dijelaskan oleh ilmu pengetahuan yang dikendaki oleh Allah agar manusia paham. Tetapi terkadang ada yang tidak bisa dipelajari dengan ilmu pengetahuan, seperti manusia yang bisa tiba-tiba meninggal tanpa ada sakit. 


Ayat Kursi bukan berarti Allah duduk dikursi ataupun Allah duduk, melainkan bermakna Tingginya kekuasaan, kekuatan, Ilmu Pengetahuan, serta kebesarannya di alam semesta, baik langit ataupun bumi. Kuasanya yang mutlak disebut dalam Asmaul Husna, di dalam ayat kursi pun terdapat tujuh belas kata mengenai Allah SWT. Betapa beruntungnya manusia yang menghafal dan mengamali ayat kursi. Dalam keseharian manusia, ayat kursi memiliki banyak manfaat. 

Tubuh manusia diciptakan berbeda-beda, ada yang sakit-sakitan dan apa pula yang sehat jarang sakit. Tapi, sesempurnanya manusia pasti memiliki kelemahan. Berbeda dengan Sang Maha Hidup Kekal yang tidak memiliki  kelamahan, serta tidak butuh bantuan sispapun. Bahkan Kelemahan manusia yang disembunyikannya dari manusia lainnya tetap akan terlihat oleh Allah, sampai sakit hati yang manusia rasakan. Segala sesuatu yang ada di alam semesta tidak ada yang sia-sia karena semuanya sudah Allah tentukan. Bisa saja karena kehendaknya, batu kerikil yang ada disekitar kita dikehendaki Allah untuk membantu tanah dan pasir dalam pemurnian air di bawah sana. Tidak ada yang tahu, sebab yang memiliki kekuatan dan kebesaran seperti itu semata-mata hanya Allah SWT. 

Kesha Nathania Nayasza - 11220511000119

Dosen pengampu: Dr. Hamidullah Mahmud M.A

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun