Mohon tunggu...
Wayan Kerti
Wayan Kerti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 1 Abang, Karangasem-Bali. Terlahir, 29 Juni 1967

Guru SMP Negeri 1 Abang, Karangasem-Bali. Terlahir, 29 Juni 1967

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mencari Nikmat, Membawa Sengsara (Jauhkan Sekolah dari Narkoba)

6 Januari 2018   20:28 Diperbarui: 12 Januari 2018   14:41 1840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENCARI NIKMAT MEMBAWA SENGSARA

(Jauhkan Sekolah dari Narkoba)

Oleh I Wayan Kerti

Indonesia dikatakan sebagai negara yang darurat narkoba. Bahkan menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Budi Waseso menyatakan bahwa di Indonesia sekitar 5 juta dari penyalahguna narkoba, 40-50 orang per hari meninggal karena narkoba (Sumber).

 Melihat kondisi seperti itu, pemerintah menyatakan perang terhadap peredaran narkoba. Berbagai upaya dan langkah-langkah pun dilakukan, seperti; (1) Memperkuat tugas dan fungsi BNN dari pusat sampai ke daerah; (2) Membuat peraturan perundang-undangan yang lebih tegas dan berat; (3) Penggencaran operasi-operasi berantas narkoba, utamanya di tempat-tempat hiburan malam dan kantung-kantung peredarannya;  (4) Penyuluhan langsung (ke masyarakat-masyarakat, lembaga-lembaga pemerintah, dan sekolah-sekolah) dan tidak langsung (melalui media cetak, elektronik, penyebaran brosur, dsb.);  (5) Kewajiban tes urine bagi calon; pelamar PNS; TNI/Polri; pejabat eksekutif, maupun; legislatif;  (6) Tes urin secara berkala di kalangan; Pejabat Negara; Legislatif; Anggota TNI/Polri; ASN  (7) Rehabilitasi di kalangan pecandu di pusat-pusat rehabilitasi, dan;  (8) Yang terberat adalah eksekusi mati terhadap puluhan terpidana berat narkoba.

Berbagai upaya dan langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah tersebut, seakan tak berdaya menghadapi derasnya peredaran benda terlarang tersebut. Berita-berita tertangkapnya para pengguna maupun para pengedar narkoba kerap bermunculan di bergai media cetak maupun elektronik, utamanya dari kalangan public figure. 

Berita teranyar adalah berita tertangkapnya artis Jennifer Dunn (3/01/2018). Dari kalangan politisi misalnya; tertangkapnya politisi Golkar Indra J. Piliang oleh penyidik Direktorat Narkotika Kepolisian Daerah Metro Jaya, di sebuah tempat karaoke di bilangan Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu 14 September 2017. 

Dari jajaran eksekutif (kepala daerah) tak ketinggalan, seperti Ahmad Wazir Nofiadi, Bupati Ogan Ilir. Berita yang terbaru adalah penangkapan istri Wakil Wali Kota Gorontalo, Serli Djou Selasa, 2 Januari 2018. Oknum aparat keamanan dan penegak hukum pun banyak pula yang diberitakan ditangkap, lalu dipecat.

Deretan panjang daftar pengguna dan pengedar narkoba seakan tak pernah berhenti, walaupun diancam dengan hukuman mati. Masih kurang apalagi upaya yang harus dilakukan pemeritah untuk mencegah dan memutus daftar pengedar dan pengguna narkoba? Sebuah pertanyaan yang sepertinya yang susah untuk mencarikan jawaban, namun faktanya "banjir" narkoba masih terus mengalir. 

Ibarat gunung es, peredaran narkoba yang terpublikasikan dan menjadi sorotan adalah yang dilakukan oleh public figure. Peredarnya narkoba sesungguhnya sudah merambah kalangan masarakat umum sampai ke pelosok desa. 

Seolah-olah, narkoba adalah benda yang memberikan kenikmatan yang luar biasa. Walaupun dampak negatif dari pemakaian tentang pemakaian narkoba selalu didengungkan, masyarakat bahkan public figure tak pernah kapok memakai dan mengedarkan narkoba. Bergai ancaman penyakit, bahkan kematian dari dampak pemakain narkoba seperti dipandang sebelah mata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun