Dalam kelam dia bergumam,
penuh mistik dia berbisik:
"Kau sebut aku kekasihmu sejati?
Kau hianati janji sucimu dalam setiap sujud baktimu.
Menyiksaku ....
Merobek-robek tubuhku ....
Menusuk jantungku.
Hingga aku meronta, marah, nan gelisah.
Kini, ketika luka hatiku semakin menganga,
Mengapa engkau gulana?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!