Mohon tunggu...
Panembahan Pakunegara
Panembahan Pakunegara Mohon Tunggu... Panembahan Kenawangan

Saya merupakan Panembahan Kerajaan Kenawangan yang berada di Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah yang merupakan wilayah bawahan langsung dari Kesultanan Melayu Jambi Pelestarian kubu Sultan Raden Wawan Fitrah Nugraha Abdurrahman Thaha Saifuddin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Panembahan Pakunegara Menghadiri Pembukaan Pameran Matra di Jember, Ini yang beliau sampaikan!

28 September 2025   18:29 Diperbarui: 28 September 2025   18:39 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panembahan Pakunegara memberikan pidato di Pembukaan Pameran Budaya Masyarakat Adat Nusantara (Matra) pada tahun 2025

Jember - Pada tanggal 28 Mei 2025, Kabupaten Jember menjadi saksi dari sebuah perhelatan budaya yang luar biasa, yaitu Pembukaan Pameran Budaya Masyarakat Adat Nusantara (Matra) yang merupakan hasil kerja sama dari Masyarakat Adat Nusantara (Matra) dengan kerajaan yang ada di Indonesia dan KPRI Universitas Negeri Jember .

Salah satu momen penting dalam acara tersebut adalah kehadiran Panembahan Pakunegara Al-Muiz Li Dinillah, Panembahan Kenawangan yang merupakan bagian dari Kesultanan Melayu Jambi. Beliau hadir sebagai perwakilan dari Kesultanan Melayu Jambi dan menyampaikan pidato yang mengingatkan kita akan pentingnya pelestarian budaya lokal.

Dalam pidatonya, Panembahan Pakunegara menekankan bahwa sudah saatnya masyarakat Indonesia, khususnya para bangsawan dari Kesultanan dan Kerajaan, kembali melestarikan budaya lokal yang mulai tergerus oleh arus modernisasi. Beliau menyatakan bahwa budaya merupakan benteng terakhir pertahanan bangsa Indonesia. "Jika kita meninggalkan budaya, maka kita sangat mudah dijajah oleh bangsa lain. Jepang dan Korea bisa maju dengan kebudayaan mereka, masak kita tidak bisa?" ujar beliau dengan tegas.

Beliau juga menyoroti bahwa Bali adalah satu-satunya daerah di Indonesia yang berhasil mengangkat hukum adat lokal dan memajukan daerahnya melalui pelestarian budaya. "Bali telah menunjukkan bahwa dengan memperkuat budaya, daerah dapat berkembang. Saya berharap provinsi lain dapat mencontoh Bali dalam hal ini," tambah Panembahan Pakunegara.

Sebagai penutup, Panembahan Pakunegara mengingatkan bahwa untuk mencegah Indonesia dijajah kembali, budaya harus diperkuat. "Budaya jangan hanya diajarkan di sekolah-sekolah, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terapkan kembali sanksi adat, maka negara luar akan takut membuat masalah di negara kita ini," tegas beliau.

Pesan Panembahan Pakunegara ini sejalan dengan semangat Karnaval Budaya Jember yang menampilkan keragaman seni dan budaya dari berbagai kecamatan serta kreativitas seni tradisi daerah maupun Nusantara. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan pakaian-pakaian adat asli Indonesia kepada masyarakat luas, serta menggerakkan perekonomian daerah melalui pelaku UMKM .

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Panembahan Pakunegara Menghadiri Pembukaan Pameran Budaya Matra di Jember, Ini yang beliau sampaikan!", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/sejarahpalembangdarussalam1511/68406abaed64153a0f50df12/dato-mangkualam-putro-merjayo-menghadiri-pembukaan-pameran-budaya-matra-di-jember-ini-yang-beliau-sampaikan

Kreator: Panembahan Pakunegara

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun