Mohon tunggu...
KENNY KURNIAWAN
KENNY KURNIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Without art, life is meaningless

Selanjutnya

Tutup

Film

"She Said", The True Reality of Journalism and Sexual Abuse Victims

1 Oktober 2023   01:43 Diperbarui: 1 Oktober 2023   01:53 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"She Said (2022)" adalah adaptasi dari buku biografi yang ditulis Meghan Thowey dan Jodi Kantor tentang pengalaman mereka dalam membuat artikel 'Kekerasan Seksual yang dilakukan oleh Harvey Weinstein' untuk New York Times. Film ini memperlihatkan apa yang harus dilalui Meghan Thowey (Carey Mulligan) dan Jodi Kantor (Zoe Kazan) untuk mendapatkan narasumber-narasumber, dan bukti-bukti konkret agar mereka bisa membuktikan bahwa Harvey Weinstein telah melakukan kekerasan seksual kepada pegawai-pegawainya di Miramax, dan kepada aktris yang pernah bekerja sama dengan dia.

Seringkali kita melupakan bahwa jurnalistik itu adalah pekerjaan yang sangat sulit. Mereka akan bekerja di luar jam kerja. Mereka akan dihujat dan diancam oleh masyarakat. Dan jika mereka tidak dapat bukti atau testimoni apapun, mereka tidak dapat menuliskan artikel tersebut. Mereka menghabiskan waktu mereka berminggu-minggu, hingga berbulan-bulan. Hanya untuk mengungkap kebenaran. Jurnalisme dapat dikatakan sebagai pekerjaan yang sangat noble.

Film ini pun menunjukkan kenyataan korban kekerasan seksual. Mungkin kita berpikir bahwa jika kita pernah diperlakukan dengan tidak benar, kita tinggal melaporkan orang itu. Tetapi itu tidak semudah yang kita bayangkan. 

Para korban merasa malu jika mereka mengungkapkan bahwa mereka pernah mengalami pengalaman tersebut. Mereka takut karena mereka akan dituntut atau dikatakan sebagai pembohong. Dan mereka merasa bahwa mereka tidak punya pilihan lain, selain menyembunyikan aib itu. Tetapi, dari film ini, kita melihat bahwa jika kita ingin suatu masalah untuk diselesaikan. 

Maka seseorang harus mengambil langkah pertama untuk menyelesaikannya. Dari situ akan terjadi efek domino, dari satu orang menjadi dua, dua menjadi empat, dan diakhir film, dikatakan lebih dari 80 wanita berani untuk memberi kesaksian mereka sendiri. We are weak when we're alone. But strong when we come together.

(Ashley Judd. Korban pertama yang setuju untuk menjadi narasumber)

Overall, film ini dapat dikatakan salah satu film yang realistik. Tidak menyimpang dari bahan adaptasinya, dan aktor yang memainkan Meghan dan Jodi memerankan mereka dengan sangat baik. Mungkin film ini bukan film yang asik seperti Avengers: Endgame. Tetapi mereka berhasil dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Jurnalistik adalah pekerjaan yang sulit dan patut dihormati. Dan kasus kekerasan seksual bukanlah suatu masalah yang mudah untuk diselesaikan, tetapi jika satu atau dua orang berani maju, maka semuanya pun akan maju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun