Mohon tunggu...
Kenly Tampubolon
Kenly Tampubolon Mohon Tunggu... Mahasiswa

Jika bukan kamu siapa lagi?

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kenaikan Harga Emas dan Kakao: Dampak dan Implikasinya

2 Juni 2025   15:25 Diperbarui: 2 Juni 2025   15:25 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik kenaikan harga emas saat ini

Pada awal Juni 2025, pasar komoditas di Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan pada dua komoditas utama: kakao dan emas. Kedua barang ini mengalami kenaikan harga yang mencerminkan ketidakstabilan dinamika pasar global dan lokal. Peningkatan harga ini menarik perhatian besar bagi investor, pelaku usaha, dan pemerintah karena pengaruhnya terhadap perekonomian nasional serta kemampuan beli masyarakat.

1.Peningkatan Harga Emas

Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) meningkat sebesar Rp17.000 per gram, dari Rp1.888.000 menjadi Rp1.905.000 per gram pada 2 Juni 2025. Faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan harga emas meliputi:

- Ketidakpastian Ekonomi Global: Ketegangan politik global, sengketa perdagangan, dan potensi resesi global telah meningkatkan minat terhadap aset aman seperti emas.

-Kebijakan Moneter: Kebijakan bunga rendah yang diterapkan oleh beberapa bank sentral global telah menjadikan emas lebih menarik dibandingkan dengan instrumen keuangan lainnya.

- Nilai Tukar Rupiah: Penurunan nilai tukar rupiah dibandingkan dolar AS juga berkontribusi pada peningkatan harga emas di pasar lokal.

Kenaikan harga emas memberikan keuntungan bagi para investor yang telah menanamkan modal dalam logam mulia. Namun, di sisi lain, harga emas yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat yang ingin berinvestasi atau membeli emas untuk kebutuhan lain seperti perhiasan atau tabungan masa depan.

2.Kenaikan Harga Kakao

Harga acuan biji kakao untuk bulan Juni 2025 ditentukan sebesar USD 9.591,52 per metrik ton (MT), meningkat USD 1.207,77 atau 14,41% dibandingkan dengan bulan Mei 2025. Peningkatan ini dipicu oleh beberapa alasan utama:

-Penurunan Produksi: Cuaca yang ekstrem dan perubahan iklim mengakibatkan gagal panen di negara-negara penghasil utama seperti Pantai Gading dan Ghana. Penurunan produksi mengakibatkan gangguan pada pasokan global

-Permintaan Internasional: Kenaikan konsumsi cokelat di berbagai kawasan dunia, khususnya di Asia dan Amerika Latin, berkontribusi pada peningkatan permintaan akan kakao.

-Spekulasi Pasar: Aktivitas spekulasi di pasar berjangka turut berkontribusi dalam meningkatkan harga kakao ke puncak tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Dampak dari lonjakan harga kakao ini sangat terasa dalam industri makanan dan minuman, terutama perusahaan pengolah cokelat. Biaya produksi yang meningkat bisa berdampak pada kenaikan harga jual produk kepada konsumen akhir.

Implikasi Ekonomi dan Strategi Antisipasi

Kenaikan harga dua komoditas utama ini mengindikasikan perlunya strategi adaptif dari berbagai pihak. Bagi investor, fluktuasi harga emas menjadi peluang dan tantangan. Dibutuhkan kewaspadaan dan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Di sisi lain, produsen makanan berbasis kakao perlu memikirkan strategi efisiensi dan diversifikasi bahan baku untuk mengurangi beban biaya produksi.

Pemerintah Indonesia juga harus memantau dampak kenaikan harga ini terhadap inflasi, khususnya kelompok bahan makanan dan perhiasan. Intervensi pasar atau subsidi sementara dapat dipertimbangkan untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat.

Prospek Ke Depan

Untuk emas, tren jangka pendek diperkirakan akan tetap fluktuatif tergantung pada dinamika global, suku bunga, dan geopolitik. Namun, dalam jangka menengah hingga panjang, emas tetap menjadi aset yang dicari sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Sementara itu, harga kakao kemungkinan akan tetap tinggi sepanjang 2025 jika cuaca buruk dan ketidakpastian di negara produsen utama masih berlanjut. Pemerintah Indonesia dapat mendorong peningkatan produksi kakao nasional sebagai alternatif solusi jangka panjang.

Fenomena kenaikan harga emas dan kakao di awal Juni 2025 menjadi cerminan bahwa ekonomi global masih sangat rentan terhadap berbagai guncangan. Masyarakat, investor, pelaku industri, dan pemerintah perlu bekerja sama menyikapi perubahan ini secara cermat agar dampaknya bisa diminimalkan, dan peluang yang ada bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Dengan langkah antisipatif dan kebijakan yang tepat sasaran, Indonesia dapat tetap menjaga stabilitas ekonomi nasional meskipun di tengah fluktuasi harga komoditas global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun