Mohon tunggu...
Kendri Suherman
Kendri Suherman Mohon Tunggu... wiraswasta -

"Mencoba mencari kebenaran hidup dengan menulis"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

sikatak episode 2

4 Agustus 2014   08:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:29 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14070934471868437217

Episode 2

“ Lamunan Melang-lang Jauh ke lima tahun yang silam"

Suara kaca berpecahan , bunyi dentung –dentung benda keras tengah beradu, sepertinya banyak orang sedang berusaha mendobrak pintu, membuat bising suasana rumah malam itu, teriakan, tangisan ketakutan, mama dan princes kakaknya ker lansung memeluk papahnya, mereka sangat ketakutan sekali.

Ker lansung bangkit kembali menghampiri mama, kakak dan papanya yang sedang ketakutan dekat pembaringan IR dan Ker menyempatkan diri menyambar selembar kertas itu dengan cepat kilat. Ker langsung mendorong IR yang belum tersadar dari pingsan kedalam kamar terdekat, ker mengunci pintunya dengan rapat. Setelah itu Ker lansung mendekap mama, kakak dan papanya, sepertinya pintu rumah sudah hampir roboh dari dobrakan sanak familinya yang hendak membunuh Ker dan keluarganya.

“ma ayo kabur ma” ucap Ker sambil membaca selembar kertas yang berisikan pesan penting dari IR.

Penuh rasa khawatir, Ker langsung menggiring papa, mama serta kakaknya masuk kedalam kamarnya menuju ruang rahasia bawah tanah, Rupanya tampa sepengetahuan orang tua dan kakaknya, ker telah menggali lobang mulai dari bawah tempat tidurnya menuju batang air sinamar yang melintas di kampungnya, jarak batang air itu lebih kurang dua km dari rumahnya, ruangan rahasia itu diselesaikan ker sekitar dua tahun yang lalu, ia kerjakan seorang diri saja. Sekitar dua tahun yang lalu.

“ lohkabur kok masuk kamar sih Kerrrr, dimana-dimana kabur itu lari jauh-jauh”, ucap Princes kakaknya ker dengan suara lembut bercampur gundah.

“ mmmm iya kak, disini jalan untuk lari jauh dari rumah kita ini”. Ucap Ker sambil menggeser tempat tidurnya dan langsung buka pintu ruangan rahasia tersebut.

“bruuuk” suara pintu masuk rumah ker sepertinya sudah rubuh dari dobrakan sanak familinya yanghendak membunuh Ker bersama ayah, ibu dan kakak tercintanya, suara itu jelas sekali terdengar dari dalam kamar ker.

“Kerrrr.kerrr. kerr, dimana kau, ayo keluar” hardik sanak family ker dengan nada sangat lantang sekali, mereka tengah sibuk mondar mandir menyusuri seluruh lekuk-lekuk ruangan rumah Ker untuk mencari keberadaan Ker bersama keluarganya, namun tak jua kunjung merekatemukan jejak-jejak tempat kabur ker bersama keluarganya. Akan tetapimereka menemukan sebuah kamar yang terkunci kokoh di ruangan tamu, kamar itu adalah tempat IR terkapar lemah yang disembunyikan Ker.

“hahahaha ,akhirnya aku menemukan kalian…ayo keluarlah kalian dari kamar itu, atau aku akan mendobrak pintunya”teriak pamannya Ker dengan suasana hati riangnya, pamannya ini sebagai pemimpin rombongan aksi pembunuhan malam itu.

“jika dalam hitungan ke 3, kalian tidak juga keluar, aku akan dobrak pintu ini dan akan mencincang-cincang kalian sampai raib” ulas pamannya ker sambil menyemburkan ancaman yang begitu sadis, mereka mengira ker bersama keluarganya berada didalam.

“1…..2…3….” pamannya bersama rombongannya tidak melihat seorangpun yang berani keluar dari kamar itu.

“aaaaaaaaaaaah, keparat kalian, dobrak pintunya”ulas pamannya Ker dengan penuh amarah yang memuncak dan menyuruh pasukannyauntuk mendobrak pintu kamar itu .

“Bruk bruuk bruuk” suara dobrakan pintu kamar tempat penyembunyian IR, nyaris terdengarpapa ,mama, Princes dan Keryang sedang berada pada ruangan pertama, ruangan rahasia.

“ Kerrrr, bagaimana dengan nasip IR nantinya? Sebuah pertanyaan yang sulit bagi ker untuk menjawabnya, mengalir dari bibir mamanya.

“huuffft” Ker mendesahkan nafasnya, mama, papa dan kakaknya menatap ker dengan berlinangan air mata gundah.

“mmmmm, sekarang bukansaatnya kita memikirkan nasip IR ma,sepertinya sudah tiba saatnya untuk membicarakan tentang ruangan rahasia ini. ma ,pah, kakak, ruangan rahasia initerdiri dari 20 ruangan, sekarang kita berada pada ruangan pertama. Jadi untuk kabur dari ruangan rahasia ini, kita akan melewati 19 ruangan lagi, barulah kita sampai ditepi batang air sinamar yang melintas di kampungkita ini. Lebih kurang jaraknya 2 km dari rumah kita ini. Disetiap ruangansudah kualiri listrik dan sudah kupasangi lampu, kita melewatinya tidak menerobos kegelapan lagi”. Ucap Ker sambil merespon pertanyaan yang dilontarkan mamanyatampaknya mama Ker sangat mengkhawatirkan nasip IR.

“kenapa adikku menerangkan tata ruangan rahasia ini?,kenapa adikku tidak langsung memandu kita tuk kabur dari sini, kenapa pula adikku tidak mengkhawatirkan nasip sahabat baiknya. Apayaaaaa tujuan disebalik sikap adikku yang begini?, ini memang benar-benar aneh.”Princes berbisik-bisik didalam hatinya sambil berpikir kritisdan curiga terhadap ucapan adiknya. Penuh kegundahan princes menatap adiknya dengan penuh keraguan.

“ Ker bagaimana pendapatmu jika paman bersama sanak famili kita yang lain mengetahui ruangan rahasia ini dan mereka menemukan kita. Apa benar mereka akan tetap membunuh kita?” ulas Princes bertanya pada Ker dengan tujuan memancingnya untuk mengatakan rencana yang telah ia susun untuk selanjutnya.

“mmmm, kak sepertinya kita tidak punya waktu lagi untuk berdiskusi , kak, mah, pah, ayo kabur” ucap ker mengajak keluarganya kabur menyelamatkan diri

Mereka berlari tergesa-gesa sambil berbimbingan tangan sistem berantai menuju ruangan kedua pada ruangan rahasia itu. Ruangan pertama telah berlalu seiring ayunan langkah bergeduyun, kini mereka sudah tiba di ruangan kedua, Ker langsung menggiring mama papa dan kakaknyamasuk keruangan ketiga, setibanya diruang ketiga Ker tiba-tibamelepaskan bimbingan tangan Princes dan langsung berhenti berlari, tegak, berdiri mematung Ker menatap mama, papa dan kakaknya yang telah terlanjur berlari lima langkah melampauinya, kaget dengan sikap Ker begitu secara spontan langkah mereka pun terhenti, seketika itu pandangan mata mereka tertuju pada Ker.Dengan Bola mata yang berbinar-binar menahan air mata kesedihan Ker menatap mama,papa dan kakaknya yang sedang Penuh keheran-heranan lagi menatap Ker. Suasana hening diam tanpa kata, bisu membungkam suara,Ker bersama bola mata berkaca-kaca menghampiri mama, papa dan kakaknya berjalan menuju ke arah mereka.

Tak tertahankan perihnya rasa hati, Ker langsung memeluk mama papa dan kakaknya, tanpa disadari lagi air mata bercucuran mengalir membasahi pipi mereka, dengan penuh cinta dan kasih sayang ker mencium pipi mama, papa dan kakaknya, berlahan-lahan Ker melepaskan pelukannya .

“ ma, pa, kakak, maafkan aku, aku tak bisa mengantarkan sampaikeluar dari sini, cepatlah lari dari sini”ucap ker dengan senduh dan menyuruh mereka sibuah hatinya tuk menyelamatkan diri. Ker langsung berlari menujuruangan kedua.

“Kerrrrrr kamu mau kemanaaaaaa,jangan lakukan itu Kerrrr,”teriak mama, papanya serta Princes sambil berlari mengejar Ker dan mengulurkan tangan mereka dengan penuh rasa harap dihati bisa mencegah Ker kembali lagi ke dalam rumah.

Namun apalah yang hendak dikata, tiada daya dan upaya, kini kekhawatiran Princes terhadap Ker sudah terjadi, semua usaha itu berujung sia-sia saja, semua langkah terhenti di pintu pembatas ruangan kedua dengan ketiga pada ruangan rahasia itu.

Ker berlari begitu cepat sehingga dapat mengunci pintu dengan erat membuat mama papa dan kakaknya tak berdaya lagi untuk mencegahnya kembali lagi kedalam rumah, tiada lagi yang bisa mereka lakukan lagi selain menangistersedu-sedu, isak tangis bergemuruh silih berganti pecahkan kebekuan ruangan rahasia malam itu.

“huuuuu u uu uuuuuu, kamu bodoh Ker, kamu takkan mungkin sanggup melawan mereka hanya seorang diri saja, itu sama saja dengan bunuh diri Ker, huk huk huk” suara tangisan papanya kertersedu-sedu sambil memukul-mukul dinding dan merebahkan kepalanya pada dinding ketiga ruangan rahasia itu.

“Kerrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr, huuuuuu huk huk huuu” suara teriakan Princes dan mamanya menangis tersedu-sedu di ruangan ketiga pada ruangan rahasia.

Suara teriakan bercampur tangisan itu nyaris sekali terdengardi telinga Ker sedang mengambilpedang samurainya yangtergantung pada dinding kedua ruangan rahasia. Suara itu membuat hati Ker luluh berkeping-keping, sehingga membuat air mata Ker semakin mengalir lebih deras lagi membasahi pipinya yang putih mulus itu dan wajahnya itu sunyi dari jejerawatan. Betapa beratnya cobaan yang ia terima membuat ia bersenandung tanpa nada dalam hatinya.

mama, papa, kakak, maafkan aku, aku harus melakukan ini sendiri, karena aku tidak mau melihat kalian terluka ditangan orang-orang bejatseperti mereka, mama, papa betapa besarnya pengorbanan yang telah engkau berikan padaku selama ini, meski aku tau sebesar apapun kebahagiaan yang telah aku berikan tak kan pernah bisa untuk membalasnya, namun kali ini aku akan berjuang untukmu dan untuk kakak ku tercinta, meski nyawaku taruhannya, aku mencintai kalian lebih dari nyawa ku, aku tidak akan biarkan seorangpun menyakiti kalian semua, karena aku sangat mencintaikalian. Ya Allah, aku hanya manusia yang lemah, tak punya daya apa-apa tanpa pertolonganMU, hanya kepada Engkaulah tempatku meminta perlindungan, berilah hambamu ini kekuatan untuk menghadapi mereka.”

“HUUUFFFFFFFt” paman engkau telah membuat orang-orang yang aku cintai menangis dan bersedih serta engkau telah menghasut sanak familiku untuk menghancurkankeluargaku, kamu harus membayar mahal atas perbuatan mu paman” Ker berbisik-bisik dihatinya serta menegakkan kepalanya dan mengusap air mata kesedihannya.

“Pamaaan tunggu pembalasanku, aku datang. Hiaaaaaaaaaaaaaaaak” Ker berteriak dan berlari dari ruangan rahasia menuju sebuah ruangan di dalam rumahnya, dimana pada ruangan yang dituju ker itu, paman bersama sanak familinya tengah mendobrak pintu kamar tempat ker menyembunyikan IR yang terbujur pingsan.

sewaktu berlari memegang pedang samurai, Ker merasa seakan dirinya adalah seorang Ninja Jepang bersenjata samurai kala membasmi musuh-musuhnya, seperti difilm-film gitu, tapisayang sekali pada kenyataannyatidak begitu, melainkan, Ker seperti seseorang lagi memegangparang yang bengkok, waktumemburu anjing gila ditengah sawah gitu deh. Hihihihi

BERSAMBUNG !!!!!!!!

penulis : Keken Suryani Mhista.

Pembaca yang budiman, penulis merasa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran-sarannya demi kesempurnaan tulisan ini. Atas perhatianya penulis aturkan terimaksih yang sebesar-besarnya!!!!!!!!

Tunggu ya episode berikutnya,,,bye bye

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun