Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa dengan 1 Januari?

31 Desember 2016   23:02 Diperbarui: 1 Januari 2017   01:15 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini, tahun baru 1 Januari telah dijadikan sebagai salah satu hari suci umat Kristen. Namun kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia termasuk di Indonesia.

Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun yang dianggap sebagai tahun kelahiran Isa Al Masih atau Yesus Kristus   karena itu kalender ini dinamakan menurut Yesus sehingga sebelumnya disebut dalam bahasa Inggris Before Christ atau Sebelum Masehi . Sebagian besar orang non-Kristen biasanya mempergunakan singkatan M dan SM ini tanpa merujuk kepada konotasi Kristen tersebut. 

Sistem penanggalan yang merujuk pada awal tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa  pada abad ke 8, penghitungan kalender ini dimulai oleh seorang biarawan bernama Dionysius Exiguus yang pada -mulanya  dipergunakan untuk menghitung tanggal Paskah berdasarkan tahun pendirian Roma.

 Kalau kita tengok perayaan Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.

 Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian, nama bulan Sextilis diganti dengan nama pengganti Julius Caesar, Kaisar Augustus, menjadi bulan Agustus.

 Perkembangan agama didunia tak serta merta menghapus tradisi masyarakat setempat, termasuk juga tradisi masyarakat eropa.  Agama Kristen yang dahulu berkembang dari pada agama Islam telah dianut  oleh sebagian besar bangsa Eropa.   Seperti halnya di Jawa, tradisi yang sudah melekat di masyarakat tak hilang begitu saja bahkan walaupun prinsip2 keagamaanya sama, namun dalam prakteknya Islam dapat diterima dalam budaya Jawa seperti halnya dalam acara sekatenan atau pembacaan Al Qur`an dalam langgam jawa.  

Demikian juga halnya ajaran Kristen yang diterima dalam budaya bangsa Eropa dan menjadikan kebiasaan masyarakat Eropa tersebut menjadi bagian dalam perayaan yang dikaitkan dengan agama.  Budaya bangsa eropa tersebut mempengaruhi kebiasaan masyarakat daerah koloninya yang pada akhirnya  terjadi konsesus standarisasi dalam hubungan antar bangsa antau negara menyangkut penanggalan, tulisan maupun bahasa sehingga dapat terjalin konunikasi dalam komunitas dunia.

Bangsa kita saat ini masuk dalam pergaulan internasional yang sudah menerima penanggalan romawi sebagai tanggal internasional yang berlaku diseluruh dunia dan mengikitu perayaan yang sebetulnya  berasal dari tardisi bangsa Eropa yang lama menjajah bangsa kita.

 Kalau ada yang menyebut tahun haru adalah sejarah kelam menghapus jejak Islam , mestinya harus bisa membedakan antara pergaulan internasional dan keagaamaan. Kalau tahun baru dianggap sebagai  tanggal suci umat Kristen itu lantaran umat Kristen Eropa bisa menerima kalender romawi yang menjadi hak prerogative umat Kristen.

Meskipun tahun 1 dianggap sebagai tahun kelahiran Yesus, namun bukti-bukti historis terlalu sedikit untuk mendukung hal tersebut Dionysius Exiguus tidak memperhitungkan tahun 0 serta tahun ketika kaisar Agustus memerintah Kekaisaran Romawi.   Para ahli menanggali kelahiran Yesus secara bermacam-macam, dari 18 SM hingga 7 SM. Sedangkan system penanggalan romawi ini baru didopsi oleh bangsa Eropa pada abad 8.

Terhitung mulai Sabtu (1/10/2016), Pemerintah Arab Saudi secara resmi menggunakan kalender dengan penanggalan Masehi untuk menggantikan kalender Hijriah yang sudah digunakan sejak negeri itu berdiri pada 1932. Dengan perubahan penggunaan kalender ini maka berbagai hal, seperti pembayaran gaji, tunjangan, dan berbagai jenis pembayaran, harus menyesuaikan dengan sistem penanggalan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun