Dear orang tua, perhatikanlah ketika anak menunjukkan tanda-tanda akan BAK atau BAB. Kemudian, ingat kapan saja waktunya. Perhatikan durasinya juga, misal: 2 jam setelah minum ASI. Hal ini akan memudahkan orang tua dalam memberikan toilet training.
Jadilah role model
Penting untuk diingat, bahwa anak akan tidak segan-segan mencontoh apa yang dilakukan orang tuanya. Dalam kaitannya dengan toilet training, hendaklah orang tua membiasakan mengajak anak ke toilet ketika mengetahui tanda-tanda anak akan BAB/BAK. Selain itu, biasakan anak dengan kata-kata yang berhubungan dengan toilet, misalnya: pipis, wc, pup, dsb.
Jadikan toilet menjadi tempat yang menyenangkan untuk dikunjungi
Jika menggunakan potty seat, sediakan potty yang semenarik mungkin. Gunakan potty yang bergambar karakter kesukaan anak, atau warna yang disukai. Maka, dengan itu anak akan senang jika diminta duduk diatas potty.
Gunakan pujian dengan bentuk yang disukai anak
Pujian tidak harus dengan verbal, namun bisa menyesuaikan dengan kesukaan anak. Jika anak suka kontak fisik, maka berikan pujian dalam bentuk pelukan atau ciuman. Jika anak menyukai bintang, maka buatlah skor kemudian tempel bintang ketika anak menunjukkan kemajuan dalam toilet training.
____________________________
Selain kesiapan anak, kesiapan orang tua juga penting dalam memberikan toilet training. Jangan memaksakan keinginan supaya anak bisa cepat lepas popok. Akan tetapi, buatlah anak merasa nyaman sehingga terbiasa melakukannya. Jika orang tua tetap memaksa ketika anak belum siap, maka dikhawatirkan anak malah menjadi stress.
Dan perlu diingat untuk tidak memberikan hukuman ketika anak mulai ngompol sembarangan. Jangan memarahi atau mempermalukan. Karena jika orang tua memutuskan untuk mulai melepas popok, maka harus mampu menerima konsekuensinya.
Baiknya, orang tua juga perlu sharing dengan sesama teman terkait dengan ini. Bahkan jika perlu, konsultasikan perkembangan toilet training anak kepada dokter.