Mohon tunggu...
Maulida Husnia Z.
Maulida Husnia Z. Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi

Belajar menulis kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kesadaran Diri sebagai Komponen Perkembangan Sosial Emosional Anak

31 Oktober 2018   21:18 Diperbarui: 31 Oktober 2018   21:37 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesadaran diri, adalah keadaan dimana seseorang memahami diri sendiri dengan setepat-tepatnya. Seseorang dikatakan mempunyai kesadaran diri jika orang tersebut dapat memahami dirinya baik fisik maupun psikis, termasuk emosi dan keadaan yang sedang dirasakan. Orang yang sedang berada dalam kesadaran diri memiliki kemampuan memonitor diri, yakni mampu membaca situasi diri dan orang lain.

Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), pemahaman (sense of self) sering juga disebutkan seperti diri (self-concept), yaitu suatu pemahaman mengenai diri atau  ide  tentang diri sendiri.  Sementara itu,  Atwater  (1987)   menyebutkan bahwa konsep diri adalah keseluruhan gambaran diri,  yang  meliputi persepsi seseorang tentang diri,  perasaan,  keyakinan,  dan  nilai-nilai    yang  berhubungan dengan dirinya.

Atwater mengidentifikasikan konsep diri atas tiga bentuk.  Pertama,  body  image.  Yaitu kesadaran tentang tubuhnya. Kedua,  ideal  self.  Yaitu bagaimana cita-cita  dan     harapan  seseorang mengenai dirinya.  Ketiga,  social self.  Yaitu bagaimana  orang  lain  melihat dirinya.

Pada  masa kanak-kanak awal,  anak berpikir bahwa diri dapat dijelaskan melalui banyak karakteristik, misalnya seperti ukuran,  bentuk,  dan   warna.  Mereka  membedakan diri mereka dari  orang  lain  dengan banyak persepsi.

Aktivitas fisik  juga  merupakan komponen utama  pada  masa  kanak- kanak awal. Sebagai contoh, anak-anak prasekolah sering menggambarkan diri mereka dalam bentuk aktivitas seperti permainan.  Singkatnya, pada masa kanak-kanak awal, anak sering menyediakan atribut ekspresi diri yang melibatkan tubuh, harta benda, dan motorik.

Sepanjang masa pertengahan dan akhir anak-anak,  anak secara aktif  dan   terus menerus mengembangkan dan memperbaharui pemahaman tentang diri (sense  of  self),  yaitu suatu struktur  yang  membantu anak mengorganisasi  dan  memahami tentang siapa dirinya,  yang  didasarkan atas berbagai persepsi baik internal  maupun eksternal.


Walaupun anak biasanya menggambarkan diri mereka dalam fitur  yang  konkret  dan  cenderung melalui tindakan,  pada  usia sekitar  4-5  tahun,  ketika mereka mendengar  orang  lain  menggunakan sifat psikologis  dan  istilah emosi,  mereka mulai memasukkan hal tersebut dalam deskripsi diri mereka.

Deskripsi diri anak biasanya positif,  namun tidak realistis (Harter, 2006).  Optimisme tersebut terjadi karena mereka belum membedakan antara kompetensi  yang  diinginkan  dan   kompetensi mereka sebenarnya. Mereka cenderung tidak terlibat secara spontan dalam perbandingan sosial akan kemampuan mereka dengan kemampuan  orang  lain.

Jadi, setiap anak pada hakikatnya mempunyai keistimewaannya masing-masing, karena itulah kepribadian. Kesadaran diri, termasuk dalam elemen yang tidak lepas hubungannya dengan proses perkembangan anak.

Mengenai kapan  dan  bagaimana konsep diri anak berkembang,  bayi akan mulai menangkap pola konsisten  yang  membentuk konsep dasar tentang dirinya  dan  orang lain  bergantung  pada  pengasuhan  yang  ia dapat kan.  Kemudian  juga  bergantung  pada  bagaimana ia merespon emosi  yang  menyenangkan atau tidak menyenangkan terkait dengan pengalaman sensori motorik  yang  berperan penting dalam pengorganisasian diri.

Semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun