Mohon tunggu...
kemal abdur rasyid
kemal abdur rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kemal

Minat Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bangsa Yahudi dan Bangsa Yunani

20 Desember 2022   18:03 Diperbarui: 20 Desember 2022   18:39 3351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENGANTAR

Mesikipun nasionalisme adalah gejala zaman modern namun beberapa watak nasionalisme sudah lama berkembang dalam zaman-zaman kuno. Akar-akar nasionalisme tumbuh diatas tanah yang sama dalam satu entitas peradaban yang sama dalam konteks teoritik nasionalisme salah satunnnya diperkenalkan oleh Hans Kohn diamana entitas kebangsaan dibangun diatas etnisitas dan kebudayaan bersama. Dalam hal ini sebnarnnya teori Hans Kohn sudah berkembang dalam zaman kuno dimana Bangsa Yahudi dan Bangsa Yunani, kedua bangsa ini sudah mempunyai kesadaran yang tegas, bahwa entitas mereka berbeda dengan entitas bangsa-bangsa dan peradaban-peradaban lainnya. Bangsa Yahudi dari bukan bangsa-bangsa Yahudi disebut (Goyim), sementara dari Bangsa Yunani yang berada diluar Bangsa Yunani disebut (Barbarian).
 

LANDASAN TEORI

  • Teori Nasionasionalisme etnis (Hans Kohn): Nasionalisme, atau lebih kita kenal dengan sebuah ideologi kebangsaan. Sebenarnya ideologi ini relatif muda namun ideologi ini sangat signifikan dalam mempengaruhi hubungan internasional dan prilaku negara dalam hubungan internasional. Dalam pandangan nasionalisme terjadi beberapa perbedaan mengenai teori-teori nasionalisme salah satunya adalah pendapat dari Benetrick Anderson yang menyatakan bahwa nasionalisme hanyalah sebuah konsep bayangan atau imajinasi manusia dalam membentuk komunitas politik, yang direpresentasikan oleh Negara (Hans Kohn, 1967). Namun ada juga pandangan nasionalisme yang kaku dan bersifat primodial. Teori ini dikemukanaan oleh Hans Kohn seorang yang menyatakan bahwa nasionalisme itu berbasis pada etnisitas. Teori ini lah yang melihat fenomena perkembangan nasionalisme yang berbasis pada identitas primodial berupa etnisitas. Secara konseptual etnis adalah, suatu kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lainnya berdasarkan akar keturunan dan identitas budaya bahasa bahkan identitas agama atau sistem kepercayaan dari suatu etnis tertentu (Hans Kohn, 1967). Dengan kata lain etnis yang memberikan kelompok manusia yang terikat dengan kesadaran dan identitas yang primodial sebagai pengikat suatu kelompok masyarakat (koentjaraningrat, 2007). Dengan pendapat demikian dapat dilihat bahwa etnis ditentukan oleh adanya kesadaran kelompok dengan pengakuan akan kesatuan kebudayaan, bahkan agama dan asal usul keturunan yang sama. Dengan munculnya faham nasionalisme kebangsaan dan masyarakat menjadikan identitas-identitas tertentu sebagai landasan membentuk sebuah Negara. Salah satunya adalah berbasis pada etnisitas, fenomena ini bisa kita lihat ketika berkembangnya nasionalisme di pada Bangsa Yunani dan Bangsa Yahudi yang berdampak bangkitnya sebuah gerakan dan pemahaman nasionalisme berbasis pada etnis Yahudi dan Yunani, kedua Bangs ini adalah Bangsa yang kuno dan termasuk dua peradaban yang sagat agung dan maju pada zamannya. kepercayaan khususu yang unik juga menjadikan identitas yang memperkuat bagi Bangsa ini, akan tetapi dalam kasus Bangsa Yunani di zaman modern saat ini sistem kepercayaan yang khas dan unik dari Bangsa Yunani sudahlah punah dan mereka telah mengalami proses kristenisasi namun dalam konteks kebudayaan Bangsa Yunani teteap mempertahankannya. Dengan bertarnasformasinya etnis menjadi sebuah pemahaman suatu bangsa yang awalnya bahwa etnis merupakan suatu kesatuan sosial yang dapat membedakan kesatuan berdasarkan persamaan asal-usul seseorang sehingga dapat diklasifikasikan dalam status kelompok tertentu berdasarkan ketegori sosial dan kebudayaan, berubah menjadi ketegorisasi yang bersifat politis.Konsep identitas yang menjadi landasan bagi teori Nasionalisme Etnis ini bukan lah sebuah konsep baru. Meskipun memang identitas sangat terkait dengan pembahasan mengenai negara bangsa, meskipun bisa kita perdebatkan apakah sebuah negara bisa didirikan diatas ideologi kebangsaan atau tidak, namun pada kenyataannya identitas dan jati diri sebuah Negara menjadi sangat penting. Salah satunya berbasis pada etnisitas. Walaupun dalam konseptual identitas dapat berubah dan tidak stabil. Namun dalam pemahaman Nasionalisme Etnis penguatan identitas etnis dan budaya menjadi yang sangat penting demi membangun peradaban yang kusus.

PENGERTIAN BANGSA YAHUDI DAN BANGSA YUNANI

Bangsa YAHUDI: Yahudi adalah istilah untuk merujuk kepada sebuah bangsa dan agama. Atau lebih kita kenal sebagai sebuah etno relijius. Namun bangsa Yahudi dan darimana asal usunya. Istiilah bangsa Yahudi dan untuk mendefinisikannya kita tidak bisa lepas dari pemahaman iman Yudaisme sebagaimana agama khas bangsa Yahudi. Dalam pandangan iman Yudaisme bahwa bangsa manusia dibagi menjadi tiga keturunan besar yang disebut Bnei Noah. Dalam pemahaman ini Noah memiliki tiga orang anak keturunan yang bernama Shem, Hem, dan Yavet. Sementara Shem yang melahirkan bangsa-bangsa di Timur Tengah salah satunya bangsa Yahudi. Asal usul bangsa Yahudi pun tidak lepas dari sebuah tokoh keturunan Shem bernama Avraham.

Nama Avraham merupakan tokoh dalam Bangsa Yahudi dan menjadi tokoh  yang menentukan asal-usul bangsa Yahudi. Tokoh Avraham adalah tokoh yang menerima perjanjian dengan HaShem. Perjanjian ini kemudian dilanjutkan oleh anak ketururnannya yang dilanjutkan oleh Yitzhak dan dilanjutkan dengan anak keturunannnya Ya'akov. Dari sinilah bangsa Israel dan bangsa Yahudi lahir. Sementara istilah nama Ibrani, Yisrael dan Y'hudi, sebenarnya yang terpenting adalah orang-orang Yahudi memiliki karakter nomaden (berpindah-pindah). Namun sejarah teologis mencatat ketika mereka sudah berada di Negara Kan'an mereka sudah mulai mengenal peradaban dan pembangunan. Akan tetapi sekelompok dari mereka ada juga yang pergi berpindah-pindah menuju utara Babilonia, ketika di Babilonia, kawasan ini berada dalam kekuasaan orang-orang Sameria dan Akadina. Sampai beberapa waktu orang-orang Yahudi pindah lagi ke arah Utara dan juga ada yang ke Selatan. Orang-orang yang masuk ke wilayah Utara masuk ke bangsa Armenia, di antaranya yang menjadi pemimpin adalah Avraham (dimana suksesi keturununannya sampai ke Noah). Wilayah yang ditempatinya bernama Aur Keldania ayahnya seorang pembuat patung. Kasus perselisihan dalam masalah keimanan menjadikan Avraham pergi meninggalkan ayahnya dari Aur Keldania. Avraham bersama Sara, serta keponakannya yang bernama Luth serta beberapa kerabat dan seorang budak, mereka berpindah dengan membawa sebagian harta bendanya dan ternak peliharaanya. Mereka menuju arah utara hingga ke daerah Armenia kemudian menuju arah ke Selatan hingga masuk ke Negara Kan'an. Orang-orang Kan'an menyebut Avraham dan kaumnya dengan sebutan Ibrani (hebrem) karena telah menyeberangi sungai Euphrat atau sungai Yordania. Namun istilah Yisra'el awalnya Ya'akov di berikan julukan Yisra'el ada dalam Tora. 

"Namamu tidak akan disebut lagi Ya'akov, tetapi Yisra'el, sebab engkau telah bergumul melawan Elohim dan manusia, dan engkau menang" (Kejadian 32:28-29)

Kata Israel itu dalam Bahasa ibrani dibaca Yisrael, Ketika kita lihat ini berasal dari dua kata yang pertama Yashar dan El, arti katanya adalah, Yashar berarti lurus dalam pengertian yang luas secara moral, hidup adil, berintegritas, jujur, kudus, dan benar. Sementara el berarti Tuhan. Sehingga jika digabungkan YasharEl artinya lurus dihadapan Tuhan. setelah bergulat dengan orang asing itu dipinggir sungai Yabok, namanya itu dirubah menjadi YasharEl. Alasan yang diberikan adalah karena Ya'akov telah bergulat melawan Elohim dan manusia. Yang hendak dikatakan adalah bahwa didalam segala pergumulannya yang mempertanyakan Tuhan, didalam segala ketidakpercayaannya, didalam segala permasalahannya dengan Esau. Akan tetapi hati Ya'akov tetap dianggap lurus dihadapan Tuhan, dengan demikian namanya diganti menjadi YasharEl yang kemudian disingkat menjadi Yisrael. Secara khusus siapa sebenarnya yang disebut Israel atau YasharEl dapat disimpulkan yang disebut Israel kerana itu adalah gelar dari Ya'akov maka mereka semuah yang memiliki DNA atau keterununan secara khusus dari Ya'akov. Terlepas para keturunan ini sekuler atau taat pada Tora. Secara identifikasi memang Israel itu adalah identitas etnisitas setelah perkembangan berubah menjadi Yahudi adalah identitas etnisitas. Pada sejatinya YasharEl adalah mereka yang memiliki DNA Ya'akov dan meneruskan gaya hidup Yashar seperti juga bapak moyangnnya Ya'akov yang menurunkan perjanjiannnya dengan HaShem kepada Ya'akov yaitu Avraham dan Yitzhak. Mereka yang bukan memiliki DNA Ya'akov tidak bisa disebut Yashar El dikarenakan ini pemaknaan khusus, akan tetapi seoarng yang memiliki DNA Ya'akov tapi tidak hidup Yashar atau mengikuti torah, bisa tetap disebut Yisra'el atau Israel atau Yahudi. Nama Yisrael dan YasharEl dipakai secara silih berganti, walaupun Tuhan sendiri sudahmengganti nama tersebut secara permanen kepada Ya'akov. Namun trasformasi permasalahan Ya'akov menjadi Yashar El yang seharusnya sempurna membutuhkan perjalanan hidup yang lebih Panjang dari umur Ya'akov itu sendiri, sehinggaditurunkan kepada anak keturunan dan yang memiliki DNA Ya'akov menjadi bangsa YasharEl atau Yisrael seperti panggilan Tuhan atasnya yang membutuhkan proses Panjang melampaui satu gerenaris ke generasi berikutnya. Selama belum lahirnya bangsa Yisra'el melalui peristiwa Sinai nama Israel dan Ya'akov dipai silih berganti. Dimana Ya'akov memiliki empat orang isteri yang bernama Lea, Rachel, Bilha, dan Zilpa. Dari pernikahannya ini dengan keempat orang ini melahirkanlah 12 orang anak. Dari Lea mendapatkan enam orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yaitu, Reuven, Shimeon, Levi, Yehuda, Issachar, Zevulun, dan anak wanitanya bernama Dina. Sementara dari Rahel mendapatkan dua orang anak yang bernama Yosef dan Benyamin. Dari Bilha mendapatkan dua orang anak Dan dan Naftali. Dari Zilpa mendapatkan anak Gad dan Asher, juga anak wanitanya Lea. Dari sini lah asal usul bangsa Yahudi muncul yang melanjutkan perjanjian antara HaShem dengan Avraham. Ya'akov hanya memiliki 12 anak laki-laki yang nantinya akan menjadi simbol dari 12 suku Israel. Israel sendiri itu berasal dari julukan Ya'akov yang berarti adalah Hamba Tuhan. Para keturunan Ya'akov ini juga memiliki perjanjian abadi dengan HaShem dan akan dijanjikan sebuah tanah yang disebut Tanah yang di Janjikan untuk tinggal dan membentuk sebuah negara dan peradaban disana yang disebut Tanah Israel (Eretz Yisrael). Proses kesejarahan yang berlandaskan pada teologi Yudaisme munculnya sebuah bangsa yahudi adalah. Dimana ketika para keturunan Ya,akov ini tinggal di Mesir, dan mereka mengalami penganiyayan, mereka dibebaskan oleh salah seorang yang dianggap orang besar dalam agama Yahudi yang berasal dari keturunan Levi yaitu Moshe. Ketika Moshe membebaskan bangsa Yahudi dari Mesir, dan mereka memasuki Gunung Sinai, mereka membangun sebuah Kemah Suci. Suci dan mendapatkan sebuah 'pewahyuan nasional' yang menyatakan sebuah pernyartaan dalam Bahasa ibrani yaitu 'Shema Yisrael HaShem Eloheinu HaShem Echad'. Dari sinilah konsepsi bangsa Yahudi itu lahir dan terbentuk dan mendapatkan perjanjian khusus dari HaShem. Setelah itu perjanjian dengan Hashem pun di lanjutkan dengan pembertian sebuah properti berupa Tanah, ini yang disebut juga sebagai Tanah Israel.

"Dari padang gurun dan Gunung Lebanon yang sebelah sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Euferat. Seluruh tanah oran-orang Het. (Y'hoshua 1:4)

Ketika Bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian atau Tanah Israel. Bangaya Yahudi mendirikian satu tatanan peradaban dengan membagi tanah Perjanjian sesuai dengan suku-suku Israel. Terkecuali Suku Levi yang tidak memiliki Tanah dan juga Yosef. Mulai sejak zaman itu lahirlah peradaban Bangsa Yahudi yang pada awalnnya dibawah Pemerintahan Y'hoshua berganti ke zaman pemerintahan Para Hakim, dan setelah itu terjadi Penyatuan seluruh Tanah Israel dan Mendirikan sebuah Kerejaaan Israel Bersatu. Pada masa Kerajaan Israel Bersatu dibawah pemerintahan Raja Solomo didirkan lah sebuah Bait Suci sebagai pengganti Kemah Suci di Sinnai di Kota Yerushalayim, dimana pada awalnya itu adalah Tanah dari Suku Yehuda. Setelah itu Kerajaan Bersatu Israel pecah menajadi Kerajaan Utara dan Selatan sampai akhirnnya hancurnnya kedua Kerajaan ini dan dihancurkannya Bait Suci pertama Yerushalayim dan masuklah ke zaman pembuangan Babel. Setelah periode itu terjadi kembali pembangunan Bait Suci kedua ketika Tanah Israel dibawah kekuasaan Perisa. Namun pada Tahun 70 M Bait Suci Kedua dihancurkan kembali oleh Latin-Romawi ketika Tanah Israel dikuasai oleh imperium Latin-Romawi. Namun seiring perkembangan sejarah istilah Am Yisra'el atau Bangsa Israel mengalami perubahan. Pada awalnya ketika zamah Avraham istilah ini merujuk pada nama Ibrani dimana istilah ini merujuk kepada istilah orang dari sebrang. Ketika peristiwa Sinai atau peristiwa 'pewahyuan nasional' istilahnya Am Yisra'el atau bangsa Israel. Namun nama Yahudi itu muncul ketika pembuangan Babel atau hancurnya Bait Suci pertama, istilah Yahudi ini berasal dari istilah oaring-orang yang berasal dari Yehuda salah satu nama dari keturunan Ya'akov. Atau juga dapat berasal dari Tanah Yudea. Sejak zaman itu terjadinnya pergeseran terminology dalam Bangsa Yahudi.

Bangsa YUNANI: Yunani, nama Yunani sendiri tidak berasal dari Bahasa aatau istilah asli Bangs ini. Dalam istilah aslinnya disebut Bangsa Hellenic, berasal dari kata Helas atau Hellada. Kata Hellas sendiri dalam mitologi Yunani berasal dari nama tokoh Helene yang dalam mitologi Yunani adalah nenek moyang Bangsa Yunani dan pendiri semuah suku-suku Yunani. Dalam Bahasa Inggris Yunani di sebut sebagai Greece yang berasal dari bahsa latin yaitu Gracia yang berarti Tanah orang Hellenic. Nama Yunani sendiri dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa arab yang berarti al-yunan yang sebenarnya diserap dari Bahasa Persia Jonia, suatu wilayah di bagian barat Anatolia yang dulu menjadi bagian dari peradaban Yuanani kuno. Helene merupakan satu tokoh Wanita dalam mitologi Yunani. Orang tua dari Helene adalah Tindareus dan Leda, namun ayah biologisnnya adalah Zeus dewa langit generasi Olympia dalam Mitologi Yunani, shingga dapat disimpulkan bahwa Helene adala seorang Demi-God atau setengah Dewa. Jadi dalam pemahaman Mitologi Yunani bangsa Yunani adalah keturunan Demi-God. Bangsa Yunani Kuno terdiri atas berbagai suku bangsa. Mereka mendiami wilayah yang disebut "negara kota" atau "polis." Polis yaitu sebuah kota yang terbentang sebagai pusat kota dengan daerah pedesaan di sekitarnya. Setiap polis didiami oleh masyarakat merdeka dengan hak pemerintahan sendiri. Polis pada hakikatnya adalah sebuah negara kecil yang merdeka. Di Yunani terdapat tiga polis besar dan kuat yaitu Athena, Sparta, dan Thebe. Sebagian besar wilayah Yunani bergunung-gunung sehingga antarwilayah terpisah antara satu dengan yang lain. Sebesar 30% dari luas wilayahnya berupa daratan rendah yang terdapat di dekat iaut dan terbentuk oleh endapan lumpur sungai. Sisanya berupa jazirah, yaitu Peloponesos dan Attica. Gunung-gunung dan teluk-teluk di Yunani yang tak terhitung banyaknya menghalangi komunikasi melalui darat. Lembah-lembah dan daratan rendah yang terpisahpisahmerupakan unit-unit geografis dan ekonorni yang bersifat alami, dan menjadi pemisah kesatuan unit politik. Negeri yang berkembang mula-mula di daratan Yunani adalah kota perdagangan Mycena yang semula merupakan daerah koloni Kerajaan Kreta. Kemudian, berkembanglah ratusan polis di Yunani. Hubungan antarpolis di Yunani antara lain dalam perdagangan ataupun pertukaran  gagasan yang kemudian membentuk peradaban Yunani. Masyarakat Yunani bangga sebagai warga kota. Mereka merasa superior sedangkan yang tinggal diluar polis dianggap sebagai bangsa barbar. Rasa superioritas itu kemudian tampak pada masyarakat yang tinggal di polis-polis terkemuka di Yunani antara lain Sparta dan Athena. Bangsa Yunani sulit bersatu karena antarpolis saling bersaing untuk memperebutkan puncak kekuasaan. Namun, pada saat menghadapi ancaman bangsa lain antara polis Sparta dan Athena kemudian bersatu sehingga memperoleh kemenangan.Keberadaan polis-polis di Yunani mengakibatkan mereka saling bersaing dalam memperebutkan hegemoni dan kekuasaan atas wiiayah Yunani. Tidaklah mengherankan apabila di Yunani selalu terjadi peperangan di antara sesama polis-polis tersebut. Tetapi, datang tentara Persia yang akan menginvasi daerah Yunani, maka polis-polis yang ada di Yunani terutama Sparta dan Athena, bersatu untuk menghadapi Persia tersebut. Dalam hal ini ada tokoh Alexander dari Macadonia yang menyatukan seluruh suku bangsa Yunani dan menjadikan Yunani sebuah peradaban yang sangat expansif di era Alexander.Namun setelah kematian Alexander peradaban Yunani kembali pecah dan sampai apda kahirnnya di hancurkan oleh perdaban Latin-Romawi.

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun