Hari kedua dilanjutkan dengan HAP! Cepat dan Tanggap!, yaitu praktik langsung tanggap darurat yang mencakup simulasi evakuasi kebakaran dan pelatihan penggunaan APAR. Pada kegiatan ini guru dan siswa-siswi dilatih untuk melakukan simulasi evakuasi darurat secara efektif dan efisien. Guru memulai evakuasi dari ruang guru di lantai 2, sementara siswa-siswi dievakuasi dari ruang kelas di lantai 3. Seluruh peserta diarahkan menuju titik kumpul yang telah ditentukan di lapangan sekolah. Setelah seluruh warga sekolah berkumpul, seorang perwakilan atau forwarder bertugas untuk memastikan tidak ada yang tertinggal di dalam gedung.
Setelah simulasi evakuasi, peserta dibekali keterampilan dasar penanganan kebakaran api kecil. Mereka diajarkan cara memadamkan api menggunakan fire blanket serta melakukan penyemprotan dengan APAR secara langsung.
Pada hari ketiga  terdapat kegiatan BAGUS (BAntu GUru Selamat & Sehat), yaitu seminar dan workshop tentang pengenalan bahaya dan risiko serta pelatihan menyusun induksi keselamatan. Sesi ini, guru diajak untuk memahami peran penting penerapan induksi keselamatan sebagai sarana komunikasi K3 bagi warga sekolah. Mereka dibagi ke dalam kelompok untuk menyusun dan mempresentasikan naskah induksi secara menarik dan aplikatif. Kelompok dengan hasil terbaik diberi apresiasi dan reward sebagai bentuk penghargaan.
Sebagai penutup, digelar pelantikan Duta K3 Sekolah melalui program K3TUA yang menjadi simbol komitmen untuk memastikan peran dan pesan K3 tetap berjalan di sekolah. Pada kesempatan ini siswa dan siswi terpilih, yaitu Fahri Dwi Andira dari kelas 5 dan Afifah Khansa dari kelas 4, untuk melanjutkan amanat dalam menjembatani pelaporan bahaya dan risiko di sekolah antara siswa dan guru. Dalam menjalankan perannya, K3TUA didampingi oleh guru dalam penempelan stiker penanda bahaya yang ditempelkan di lokasi temuan dan proses penyusunan laporannya.
Kemudian, kegiatan ditutup secara resmi dengan pemberian plakat dan pengesahan berita acara serah terima barang berupa inventarisasi produk K3 dengan pihak sekolah sebagai bukti dan bentuk dukungan keberlanjutan program.
Partisipasi siswa dalam program CiLook-BAhaya terbilang sangat baik, dengan 50 siswa dari kelas 4 dan 5 mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara aktif, tertib, dan kooperatif. Antusiasme ini mencerminkan tingginya minat siswa dalam memahami pentingnya K3 serta penanggulangan bencana di lingkungan sekolah dasar. Keterlibatan aktif tersebut membuktikan bahwa pendekatan interaktif mampu meningkatkan kesadaran sejak dini.
Dari sisi guru, meskipun tidak semua dari 27 peserta dapat mengikuti setiap kegiatan secara penuh, mereka yang hadir menunjukkan komitmen tinggi dalam meningkatkan pemahaman K3 di sekolah. Hal ini terlihat dari antusiasme mereka dalam sesi diskusi, simulasi evakuasi, praktik penggunaan APAR, hingga workshop penyusunan induksi keselamatan. Hasil evaluasi melalui pre-test dan post-test pada siswa-siswi dan guru SDN Manggarai 09 menunjukkan 92,8% dan 96,2% paham mengenai prinsip dan penerapan K3.Â
Pasca pelaksanaan program, SDN Manggarai 09 kini memiliki fasilitas dan produk K3 yang lebih lengkap dan memadai. Diantaranya adalah denah evakuasi di tiap lantai, rambu evakuasi di koridor, rambu titik kumpul di lapangan, serta buku saku pedoman K3. Hal ini menjadi fondasi awal menuju sekolah yang tangguh dalam menghadapi keadaan darurat serta berbudaya K3 secara berkelanjutan.
Program CiLook-BAhaya sukses dilaksanakan melalui kolaborasi erat antara mahasiswa dan SDN Manggarai 09 sebagai mitra intervensi. Selain itu, kegiatan simulasi evakuasi dan praktik APAR juga didukung oleh kolaborasi bersama Kantor Keselamatan dan Lingkungan UI sebagai ahli K3 yang melatih siswa-siswi, guru, dan staff sekolah untuk melakukan simulasi evakuasi serta pemadaman api menggunakan APAR dan kain goni.
"Alhamdulillah kegiatan dari kakak-kakak kelompok 2 Mahasiswa jurusan K3 berjalan lancar hingga akhir. Saya sangat senang dan bangga dikarenakan sekolah kami menjadi sekolah pertama yang memiliki Duta K3. Program ini nantinya tidak akan berhenti begitu saja, melainkan akan menjadi program lanjutan di tahun 2026 nanti" Ucap Ibu Diah Zen, S.Pd selaku kepala sekolah SDN Manggarai 09.
Selama tiga hari pelaksanaan, program CiLook-BAhaya diharapkan memberikan dampak nyata dan berkelanjutan dalam meningkatkan implementasi K3 di sekolah. Selain itu, inisiatif seperti ini dapat menjadi pemicu lahirnya program serupa di sekolah lain, dengan pendampingan berkelanjutan dari lembaga atau institusi pendidikan tinggi. Program ini tidak hanya sebagai intervensi jangka pendek, tetapi juga langkah strategis untuk mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang pembangunan masyarakat, pendidikan, dan kesehatan.