Mohon tunggu...
Dwi Jatmiko
Dwi Jatmiko Mohon Tunggu... Guru - Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang Keagamaan Peduli Agama, Peduli Sistem, Peduli Manusia dan Peduli Lingkungan. Jatmiko adalah Wakasek Bidang Humas Sekolah Penggerak Berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dua Kali Perempuan Bahaya Terpapar Pestisida

14 September 2022   16:55 Diperbarui: 14 September 2022   17:10 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rossana Dewi Direktur Badan Usaha Gita Pertiwi, anggota Caucus Perempuan Gender dan Chemical IPEN, Team Task Force Pesticide PANAP (Perticidd Action Network Asia Pasific)/dokpri

SOLO – Salah satu komponen penting dalam praktik organik adalah dilarangnya penggunaan sarana produksi pertanian kimia, baik itu pupuk kimia dan pestisida kimia.

Dampak aplikasi pestisida kimia akan memberikan dampak buruk pada lingkungan dalam jangka panjang. Oleh karena itu PAMOR sangat mendorong kemandirian petani dalam mengembangkan pestisida nabati dengan menggunakan potensi lokal yang ada.

Pelatihan diikuti oleh 37 peserta dari Unit Pamor Solo, Pamor Klaten, Pamor Wonogiri, AOI, Rikolto, Gita Pertiwi dan SD Muhammadiyah 1 Ketelan di Pose Inn Hotel Jalan Monginsidi No. 125, Ketelan, Banjarsari, Surakarta pada Rabu-Kamis (7-8/9/2022).

PAMOR (Penjaminan Mutu Organis) menjadi salah satu penjaminan berbasis komunitas yang diimplementasikan dalam program Gita Pertiwi. PAMOR merupakan system penjaminan kualitas yang memberikan pengesahan ke-organis-an berdasarkan partisipasi aktif dari pemangku kepentingan dan dibangun atas dasar kepercayaan, jejaring sosial, dan pertukaran pengetahuan. PAMOR membangun kepercayaan, transparansi, karakter dan berbagai kebiasaan organis dengan saling berbagi pengetahuan.

”Perempuan memiliki bahaya lebih komplek terpapar racun pestisida dibandibgkan laki-laki. Bahkan bisa dia kali lipat lebih berbahaya pada perempuan karena perempuan memiliki  alat reproduksi dan hormon lebih kompleks dibandingkan laki-laki,” Ujar Rossana Dewi Direktur Badan Usaha Gita Pertiwi, anggota Caucus Perempuan Gender & Chemical IPEN, Team Task Force Pesticide PANAP (Perticidd Action Network Asia Pasific)

Menurut Rossana, dirumah tangga perempuan juga lebih mudah terpapar racun pestisida dirumah tangga karena yang mengendalikan nyamuk, kecoak dan lalat lebih banyak ibu-ibu.

Apa itu Pestisida? Pestisida bekerja dengan cara menganggu kerja utama tubuh serangga Seperti manusia, serangga adalah makhluk hidup. Pestisida menyebabkan keracunan dan membuat gangguan syaraf yang tidak bisa /sulit diperbaiki yang biasanya dikenal dengan sebutan neuropati

“Jadi, pestisida menganggu kerja tubuh manusia. Ada jenis pestisida, Insektisida, Herbisida, Fungisida, Rodentisida, Lainnya seperti Bakterisida, akarisida dan lain sebagainya,” bebernya.

Sementara itu, Menurut Wakil Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan bidang Humas Jatmiko mengatakan dampak penggunaan pestisida bisa buruk bagi kesehatan jika sampai masuk ke dalam tubuh kita.

“Untuk itu guna mencegah pestisida masuk ke tubuh kita, maka diperlukan penanganan khusus terhadap sayur-sayuran dan buah-buahan yang kita konsumsi setiap hari. Kebetulan Kantin Sehat Ramah Anak pernah mendapatkan penghargaan kategori kantin terbaik kedua dari Kementerian Kesehatan,” Terangnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun