Mohon tunggu...
Kei Shinta
Kei Shinta Mohon Tunggu... karyawan swasta -

just ordinary girl lived by HIS grace. If you want to know about me, please find me at http://about.me/keishinta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tanjung Benoa Water Sport, Bali Island, Indonesia

26 Juni 2011   13:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:09 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia, 8 Juni 2011 Cuaca cerah, langit di atas kawasan Nusa Dua Bali indah sekali, hanya nampak gugusan kumpulan awan putih yang menghiasi angkasa yang biru. Sangat mempesona. Ya, setelah melahap sarapan pagi kami beranjak ke Tanjung Benoa, target kita selanjutnya setelah ditunda karena jadwal kemarin yang sudah cukup padat. Kami menuju kawasan parkir motor. Mengapa kami naik motor ?? Diantar oleh Innova membuat perjalanan terasa lambat karena kemacetan yang terjadi, jarak tempuh yang seharusnya hanya setengah jam bisa molor sampai 1 jam lebih hanya karena Innova. Menyebalkan memang. Dan sekarang motor sudah stand by. Saatnya berangkat….. Tapi, ada satu kendala yang muncul, helm cuma ada satu !! Setelah pemikiran yang matang karena jarak Nusa Dua ke Tanjung Benoa tidak terlalu jauh, maka kami pun tetap nekat berangkat meski dengan modal satu helm ditambah kupluk yang sengaja dipakai untuk menyamarkan penumpang lain yang tidak memakai helm. Lho kok ??? Apa iya bisa ?? Mirip saja tidak ?? Kupluk —— Helm ?????? Lanjut……. Matahari kini mulai merangkak perlahan ke atas kepala kami, namun hal itu tidak menyurutkan niat kami untuk beraksi  Adrenalin sudah tidak sabar untuk di tes dengan Parasailing 

;)
;)
yeayyyyyyyy…….
Parasailing Bali
Parasailing Bali
ditambah tujuan utama untuk mencoba Flying Fish sudah meletup-letup karena memang atraksi ini belum ada selain di Bali —– apa iya ????? ——
Berangkat…….. Akhirnya, hanya butuh 10 menit kami sudah tiba di Tanjung Benoa. Keriaan sudah tergambar di depan kami, terlihat semua orang sudah sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Ada yang sedang bersiap2 menunggu giliran —- lihat kan baju pelampung sudah melekat di tubuh mereka ?? —- Ada juga yang sedang memantau teman, sodara atau siapa pun itu yang sedang melayang2 di udara ato di atas air, dan kami pun tidak lupa bergaya dulu diantara mereka2 hahaha 
:D
:D
Tiba-tiba dkami dihampiri oleh petugas yang mengkoordinir kawasan tersebut. Setelah dipersilakan duduk, di hadapan kami disajikan daftar harga atraksi water sport di kawasan tersebut. “Silakan di pilih, Mas dan Mbak-nya mau coba yang mana”, ujar petugas itu. Fantastis !! Angka yang tertera sampai menyentuh angka IDR 600,00 untuk 1 (satu) atraksi. Merasa kurang yakin saya pun bertanya untuk memastikan harga tersebut dan mereka menjawab dengan pasti bahwa angka tersebut benar. Bingung ??! Ya, kami berdua agak shok dan sedikit bingung karena kami berdua biasa ber-banana boat dan jet ski-an ria di Anyer ato Carita tidak pernah sampai menyentuh angka tersebut. Justru yang membuat kami ingin ke Tanjung Benoa karena ingin mencoba Parasailing dan Flying Fish – nya yang sudah kesohor itu karena sampai saat saya menulis post ini di Anyer ato Carita menu permainan seerti itu masih belum tersedia. Setalah melalui perundingan alot seperti rapat paripurna Dewan hhehehee —- maaf, hiperbola dikit ga apa-apa kan ? —- ditambah ancaman kalau kami batal mencoba, akhirnya harga ditemui kesepakatan. Flying Fish 2 (dua) orang ditambah Parasailing 1 (satu) orang menghabiskan IDR 400,000. Saatnya adik aku siap-siap.
Tapi jangan kuatir,, sebelum Para Sailing dimulai instruktur mengarahkan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan saat kita mulai —— begitu semua tali-tali parasut terpasang sempurna di badan dan kita sudah ada di posisi pinggir laut dan instrukstur mengatakan YA ! ——- itu artinya kita harus segera berlalri sekencang-kencangnya untuk menyesuaikan speed boat yang sudah berjalan, sehingga kita tidak tertarik oleh speed boat akibat ketidak siapan kita mengikuti kecepatan speed boat. Selain itu arahan-arahan pada saat turun pun tidak lupa dijelaskan secara gamblang —– meski kesannya terlalu cepat sehingga kita yang masih awam dengan hal ini agak “ga nyambung” dengan penjelasan yang diberikan 
:D
:D
Tapi tenang, pada saat semua terjadi akan ada aba-aba lewat pengeras suara dari instruktur di bawah sehingga kita tidak mati kutu di atas sana —- meski sebenarnya saat instruktur teriak-teriak kita yang di atas juga bingung,,, suara teriakan-teriakan itu buat siapa ?? kita ato bukan 
:P
:P
Penonton yang di bawah cuma bisa ngetawain aja waktu kita kebingungan di atas mikirin teriakan-teriakan di bawah itu buat kita ato bukan huuuuuu….. dasar penonton, cuma bisa komen doang, giliran ditantangin nyoba, ga punya nyali weeeee 
:P
:P
So,,, saatnya adik aku beraksi, tapi sebelumnya gaya dulu dong
mmmmm keren banget adik aku yang satu ini hehehehhe…. sapa dolo donk kaka nya heheheheheheee O iya gaya waktu kita berdua naik Flying Fish pas di udara sih tiduran, aku di sebelah kanan dan adikku di sebelah kirinya tujuannya untuk menjaga keseimbangan dan instruktur duduk di tengah-tengah memantau keseimbangan sudah pas ato belum. Tapi kalo kalian mau dengan posisi duduk seperti mengendarai motor juga ga apa-apa kok, SAFETY juga. Biar yakin liat websitenya aja di http://www.tanjungbenoa.com/watersport/flyingfish.htm Jadi…… jangan ragu untuk mencoba ya. Kalo ada yang mau ngajak aku ke sana lagi untuk coba Parasailing dan Flying Fish bole kok, asal semua ditanggung yang ngajak yah 
:P
:P
Semoga post ini bermanfaat. Salam, kei PS : bisa juga dibaca di http://keishinta.wordpress.com/2011/06/11/tanjung-benoa-water-sport-bali-island-indonesia/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun