Mohon tunggu...
Kholilur Rohman
Kholilur Rohman Mohon Tunggu... Dosen - Guru

Santri dan sekarang mengajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menanggapi Penetapan Hari Raya Arab Saudi

10 Juni 2019   19:31 Diperbarui: 10 Juni 2019   19:48 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perbedaan penentuan hari raya ataupun puasa Ramadhan di Indonesia sudah menjadi hal yang lazim. Pemerintah yang memiliki otoritas dalam memutuskan dan menetapkan hari raya berpedoman pada kombinasi Rukyat Hilal (melihat bulan muda) dan hisab (ilmu untuk mengetahui posisi benda-benda langit). 

Sebagian masyarakat muslim Indonesia tetap mengikuti tokoh agama yang dianutnya, sekalipun berbeda dari putusan pemerintah. Mereka menggunakan metode kuno yang diwariskan turun temurun, seperti penggunaan kalender Aboge atau rukyah hilal yang diperkuat dengan pasang surut air laut.

Perbedaan penentuan hilal tidak hanya terjadi di Indonesia, bahkan terjadi di kawasan Timur Tengah. Arab Saudi menentukan hari raya Idul Fitri pada tanggal 04 Juni 2019. Selain Arab Saudi, seperti UEA, Bahran,Qatar, Kuwait, dan Mesir, menentukan hari raya pada tanggal 05 Juni 2019 dengan menggenapkan Ramadhan 30 hari, sebagaimana di Indonesia. 

Penentuan hari raya Arab Saudi lebih awal dari Negara Arab lain terlihat aneh, karena di kawasan negara di sebelah barat Arab Saudi hilal tidak terlihat, sedangkan di Saudi sendiri hilal sudah terlihat. Secara astronomis, semakin ke barat suatu daerah, peluang hilal terlihat sangatlah besar. Tapi, di daerah Mesir hilal pun tak terlihat. 

Ketinggian hilal di Mekkah waktu itu 0' 06" di atas ufuk. Bagi pemburu hilal, ketinggian ini bagaikan mencari jarum dalam waktu 15 menit di Masjid Istiqlal. Ketinggian ini sudah pasti ditolak di Indonesia, karena syarat hilal terlihat adalah di atas dua derajat. Tidak ada apa-apa lah jika Arab Saudi menggunakan hisab saja. Masalahnya, mereka menyaratkan melihat hilal untuk memulai awal bulan.

Peristiwa ini ditanggapi beberapa nitizen di Mesir dengan membuat berbagai meme yang lucu-lucu. Salah satu meme menyebutkan, "Kenapa hilal tidak tampak di Mesir? Karena ia sedang berada di Arab Saudi". 

Meme lain memperlihatkan saat para pemburu hilal sedang melihat teropongnnya, orang lain  menutupi ujung teropong dengan gambar hilal. Bahkan berita hoaks pun dibuat dan dishare di berbagai grup WA yang menyatakan Arab Saudi bayar kafarat 6,4 triliun karena keliru tetapkan 1 syawal 1440.

Tolong jangan terlalu sinis sama Arab Saudi lah. Bisa kualat nanti. Arab Saudi itu kan saudara dekat Amerika Serikat. Arab Saudi bisa saja meminta NASA menampakkan bulan khusus di wilayah Arab Saudi. Bukannya Amstrong, warga Mamarika, sudah lama menancapkan bendera negaranya di bulan? Saudi mah bebas.

Arab Saudi juga membuat gara-gara dalam penetapan waktu wukuf di Arafah. Dikisahkan, KH. Maimun Zubair pernah menjumpai dua rombongan yang berbeda penentuan hari wukuf di Arafah. 

Satu rombongan di satu hari, rombongan lain di hari berikutnya karena ketidaksetujuannya dengan pemerintah Arab Saudi. KH. Ma'ruf Irsyad dari Kudus pernah bercerita, bahwa ada kiai yang wukuf di Arofah beserta rombongannya dengan tidak mengikuti pemerintah Arab Saudi. 

Pada tahun 1988, Pemerintah Arab Saudi menetapkan hari Arofah pada hari Jumah agar sesuai dengan momentum haji Akbar. PBNU mengirim KH. Noor Ahmad SS, murid dari KH. Turaichan Adjhuri Ahli Falak dari Kudus, agar bisa mengubah putusan hari Arafah pada hari Sabtu. Alasan keberatan itu ditulis dalam delapan belas lembar. Dengan berbagai usaha, akhirnya Pemerintah Arab Saudi memutuskan Wukuf Arofah jatuh pada hari Sabtu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun