Mohon tunggu...
Jessica tjandra
Jessica tjandra Mohon Tunggu... Aktris - murid

Murid Citra Kasih

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kegemparan Bentala

22 November 2019   09:37 Diperbarui: 22 November 2019   09:44 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

''Saya Rinda dan hanya saya yang bisa menyelamatkan umat manusia dari kegemparan ini.'' Sambil mengangkat telunjuknya ke arah cermin rias pribadinya. Dalam waktu sekejap ia meneteskan cairan ke arah lantai yang mengakses dunia masa lampau. Tanpa berpikir dua kali ia langsung menceburkan dirinya ke dalam gerbang pintu (portal) yang membawanya ke masa lampau. Awal perjalanan telah berlalu, rasa mual yang Rinda rasakan akibat kelajuan yang sangat cepat membuat Rinda mengaktifkan kostum perlindungannya dengan tergesa - gesa. Tak lama kemudian, ia terbuang dari gerbang pintu tersebut dan akhirnya setelah putaran yang membuatnya berpendar ia berakhir pada tujuannya.

Dengan semampunya Rinda mencoba untuk berdiri pada kakinya dalam kondisi yang tidak stabil. Waktu terasa begitu cepat, tanpa membuang waktu Rinda langsung mengamati kondisi lingkungan tersebut serta menentukan dilema keadaan dunia tersebut. Dalam perjalanannya menuju ke Base Flora yang merupakan lab lama Ibunda, ia bertemu dengan seorang rakyat yang telah lama tinggal di lingkungan tersebut. "Apakah kamu  Sandy yang tinggal dibawah laut?,mengapa kamu menggunakan helm tersebut?". rasa penasaran yang membuatnya harus menanyakan hal tersebut sambil tertawa menunjukan senyumnya yang lebar. Rinda pun hanya bisa membalasnya dengan senyuman dan bergegas menuju laboratorium lamanya.

Saat Rinda tiba di laboratorium, ia langsung melakukan berbagai eksperimen di Base Flora untuk menyelesaikan masalah pada dunia masa itu. Masa depan Rinda saat ini sedang terancam dikarenakan oleh polusi dan kotoran yang telah mencemari lingkungan hidupnya. Dengan berbagai teori yang ia simpulkan dan berbagai masalah yang ia daftar, Rinda pun menemukan sebuah solusi dari masalah yang sedang dialami oleh masyarakat dalam masa lampau.

Bergegaslah Rinda meninggalkan laboratoriumnya dan tanpa segan-segan ia menghampiri salah satu orang yang telah menertawakan dirinya. "Maukah engkau membantu saya menanamkan sebatang tumbuhan ini?, ucapnya sambil menyodorkan tangkai bunga merah kepada orang itu. Akan tetapi orang tersebut menolak dan mengucapkan bahwa ia tidak membutuhkan tangkai bunga tersebut.

Orang tersebut merasa sangat terganggu dan memutuskan untuk mengusir Rinda. "Pergi sana! kami manusia sudah cukup menanam pohon di dunia ini, lebih baik kami mendirikan berbagai macam pabrik yang mampu menghasilkan uang yang berlimpah dan menguntungkan daripada membangun tangkai kayu yang tidak berguna." Rinda pun terdiam dan memutuskan untuk mencari solusi lain, ia memutuskan untuk mencari udara segar walaupun kondisi udara begitu tercemar dan berpolusi.

Jalan-jalan di lingkungan terasa seperti... jika ia menyimpulkan bahwa lingkungan terasa seperti neraka sepertinya itu tidak tepat ataupun jika lingkungan terasa seperti kebun binatang pun belum meyakinkan karena bahkan hewan raguna pun sadar akan keadaan serta kebersihan tempat tinggal mereka.

Rasa sedih dan bingung yang Rinda rasakan karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, hal ini merupakan misi pertamanya yang telah diberikan oleh seseorang yang sangat ia kasihi. Rinda terus memikirkannya dan ia ingin mengubah masa depan melalui masa lalu karena saat ini terdapat

Seseorang yang sedang membutuhkannya, seseorang yang sedang berada di suatu tempat yang terang dan dipenuhi oleh benda benda tajam diiringi oleh suara tangisan banyak orang diluar, kasih seorang ibu kepada seorang anak  membuatnya ingin selalu berada disisinya dan terkadang seorang pejuang pun memerlukan bantuan.

Rinda pun mengingat apa yang ibunya pernah katakan kepadanya, "terdapat waktu di mana kita akan terjatuh tetapi ada pun juga waktu kita akan bangkit dan itulah yang dinamakan perjuangan seseorang." Seketika itu juga Rinda merasa termotivasi, kakinya dengan kokoh bangkit berdiri dan pergi mengambil bahan yang ia butuhkan. Ketika dirinya mulai mengerjakan mesin yang ia akan buat untuk lingkungan tersebut, matanya mulai berkilau kilau dan air mata pun mulai menetes saat ia membuka pintu laboratoriumnya. 

Terdapat seorang wanita yang mengenakan peralatan yang sama dengannya dan sedang berdiri di depan pintunya, tanpa berpikir Rinda langsung memeluknya dengan tangisan yang sangat hangat. "Bunda, bagaimana engkau ada disini?" Kata Rinda sambil menangis, "Maaf, tetapi.. Anda siapa ya? Mengapa anda bisa disini? Bukankah ini laboratorium saya?" jawab wanita yang dipeluk oleh Rinda. Rinda pun menjawabnya, "M-maaf, saya kira anda adalah ibunda.. Karena anda sangat mirip dengannya.."

Wanita itu pun tersenyum dan menjawabnya "tidak apa apa nak, hal ini sudah biasa terjadi.. Mari masuk dan membicarakan bagaimana anda bisa berada disini." Wajah wanita tersebut terlihat kaget setelah mendengarkan penjelasan Rinda. "bagaimana mungkin?!" Mereka pun mulai berbincang tentang teknologi yang telah dibuat oleh Rinda dan bagaimana ia bisa masuk ke dalam laboratoriumnya sambil tersenyum. "Wah wah kau boleh juga ya.. Oh iya, nama saya Flora. Namamu siapa?" Kata wanita tersebut kepada Rinda, Rinda pun menjawab dengan namanya dan mereka berdua mulai berbincang hingga malam hari tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun