Mohon tunggu...
Keelan A. Sonjaya
Keelan A. Sonjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa program studi Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Dari Jerman: Pelajaran Ekonomi untuk Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Global

20 Januari 2024   22:45 Diperbarui: 20 Januari 2024   22:45 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Jerman, dengan posisinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi di Eropa, memegang peran kunci dalam dinamika ekonomi di benua ini. Keanggotaannya dalam forum-forum ekonomi global, seperti G20 dan G7, menunjukkan pengaruhnya yang mendalam dalam arah kebijakan ekonomi global. Sebagai raksasa industri Eropa, Jerman dikenal dengan sektor manufakturnya yang kuat, teknologi canggih, dan eksportir terbesar di kawasan Eropa. Kombinasi antara kestabilan fiskal, inovasi berkelanjutan, dan kualitas produk telah menjadikan Jerman sebagai pusat investasi dan hubungan bagi perusahaan global.

            Jerman, salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Eropa, saat ini menghadapi tantangan serius dengan resesi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonominya. Resesi pada dasarnya dapat diistilahkan sebagai kontraksi ekonomi yang setidaknya terjadi 6 bulan berturut-turut atau dua kuartal, telah mempengaruhi berbagai sektor ekonomi Jerman. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap situasi ini meliputi penurunan permintaan ekspor karena ketidakpastian ekonomi global, perubahan dinamika perdagangan internasional, serta dampak pandemi COVID-19 yang berkelanjutan. Sektor manufaktur, yang merupakan tulang punggung ekonomi Jerman, mengalami penurunan pesanan dan produksi, sementara sektor jasa terpengaruh oleh pembatasan mobilitas dan penurunan konsumsi domestik. Selain itu, ketidakpastian politik di tingkat Eropa, seperti isu Brexit dan ketegangan perdagangan dengan mitra dagang utama, juga mempengaruhi kestabilan ekonomi Jerman.

            Beberapa pakar dan pengamat ekonomi global memprediksi bahwa ekonomi Jerman masih akan menghadapi tantangan pada akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024. Salah satu faktornya adalah sektor manufaktur Jerman sangat bergantung pada pasokan energi murah dari Rusia yang kini telah terhenti akibat boikot Jerman sendiri. Selain itu, pengetatan kebijakan moneter dan peningkatan inflasi juga menyebabkan melemahnya investasi secara relatif. Jerman juga menghadapi masalah struktural jangka panjang, seperti demografi yang makin menua dan kurangnya pekerja yang terampil, dikarenakan banyak yang menolak untuk memiliki anak. Namun, tidak sedikit yang juga memprediksi bahwa Jerman akan mengalami pemulihan. pemulihan diperkirakan akan berlangsung dengan kecepatan yang lebih lambat dengan skala pertumbuhan yang mungkin masih terbatas pada angka persentase yang relatif kecil.

            Pengalaman ekonomi Jerman yang menghadapi tantangan serius, terutama dalam menghadapi resesi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perubahan dinamika perdagangan internasional dan dampak pandemi, memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia. Indonesia, sebagai negara berkembang dengan potensi ekonomi yang besar, perlu memperhatikan pentingnya diversifikasi ekonomi, inovasi berkelanjutan, dan ketahanan ekonomi yang kuat dalam menghadapi ketidakpastian global. Selain itu, Indonesia harus fokus pada pengembangan sektor-sektor strategis, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta menjalin kerja sama ekonomi yang lebih kuat dengan negara-negara lain untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu pasar atau sumber daya. Melalui pendekatan ini, Indonesia dapat memitigasi risiko ekonomi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan global yang mungkin muncul di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun