Saya berani menulis artikel ini karena saya sudah muak dengan berita-berita politik di Indonesia. Semua tidak ada penyelesaian, semua merapatkan diri mencari aman sendiri.
Partai- partai politik yang menyuarakan partainya pro-rakyat nyatanya hanya omong kosong. Sempat terbesit dalam hati ini, apakah benar menjadi golput? Klo dipikir gak benar juga, kita sebagai anak bangsa harus berani memilih meskipun kedepannya tidak sesuai dengan harapan kita. Bukan salah kita saudara, tapi salah mereka yang telah kita amanatkan suara tulus kita untuk menyambung lidah kita sebagai rakyat. Jika mereka tidak amanah.. ya itu urusan meraka dengan Tuhan YME (sikap yang pasrah , hehe).
Kalau melihat anggota DPR ada rasa sakit hati, lucu, miris.. campur-campur. Gimana gakcampur-campur, sakit hati ketika mereka dengan semangat juang melebihi semangat juang 45 ingin membangun gedung yang wah mewahnya, sedangkan rakyat banyak yang tidak punya rumah hidup di kolong jembatan tidak tahu apa yang akan dimakan besok. Perilaku yang hebat dan contoh yang hebat.
Lucu ketika mereka saling baku pukul, nurut apa kata partainya…memang benar kata GUSDUR..TAMAN KANAK-KANAK… tapi kalau disorot Televisi dengan sok pintar bertanya..tapi kadang2 mengeluarkan pertanyaan bodoh… lumayan buat hiburan live di TV, bukan melihat kepintaran mereka tapi melihat kebodohan mereka.
Miiris ketika ada berita tragedy Merpati di Papua, dan ketika saya melihat acara di TVONE.. dengan arogannya Si Poltak raja minyak bilang “takdir”, jika saya satu ruangan dengan dia tanpa pikir panjang saya pukul mulutnya, karena sebagai wakil rakyat tidak ada rasa simpati atau empati kepada korban. Semua itu ada sebab dan akibat Bapak Ruhut yang terhormat.
Jadi kita sebagai rakyat harus bagaimana? Pusssssiiiiinng!!!!
Apa yang bias saya katakana “BUKA MATA BUKA TELINGA BUKA HATI KITA
”
Kita lihat partai mana saja yang benar-benar menyuarakan dan pro-rakyat. So next election pilih aja partai itu. Partai yang banyak omong doang dan nyatanya tidak melakukan apa2 untuk rakyat, hanya melakukan untuk kepentingan partainya coret aja dalam daftar. Yang perlu diingat anggota DPR sekarang bukanlah wakil rakyat tapi wakil partai mereka masing-masing. Meraka hanya tunduk dengan keputusan partai meski mungkin tidak sesuai dengan hati mereka. Jadi kalau mau memilih lihat juga latar belakang partainya. Tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah dan selalu mengawasi segala tindak tanduk pemerintah dan wakil rakyat.
Jadikan itu pembelajaran bukan suatu kegagalan.
Semakin vocal suarakan suara kita ke public.