(1)
Ternyata ada kamu menjelma dalam sisa kopi malamku,
Padahal bayangan Anas Urbaningrum belum lagi sirna
Kamu tersenyum manja menghangatkan hasrat rinduku
Aku ingat, keruhnya waktu telah menenggelamkan kita
(2)
Mas jangan pernah tinggalkan aku ya, ucapmu manja
Aku tak mungkin menjawab tidak, aku kan suka kamu
Tapi, usia kita masih terlalu muda untuk berikrar setia
Terbukti kemudian kita begitu saja saling melupakan
(3)
Malam ini surprise nian bagiku, mendadak kamu hadir
Kamu merenggut paksa masa lalu ke secangkir kopiku
Kemesraan kita yang pernah terjalin indah kini tumpah
Duhai Anas, izinkan aku mereguk sisa kopi malamku!