Mohon tunggu...
tpa kayumanis
tpa kayumanis Mohon Tunggu... -

mengenai pembangunan tpa kayumanis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Das Capital sebagai Standarisasi atau Pasar Bebas?

5 Desember 2015   04:54 Diperbarui: 5 Desember 2015   05:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam beberapa kesepatan mendengarkan pemikirin yang di keluarkan dari konseptor dan penggerak partai buruh , baik melalui tulisan yang di baca dan bertemu langsung , jadi teringat dengan salah satu buku yang di tulis Frederick Engels Tentang DAS KAPITAL MARX.

Dalam buku ini menyatakan pentingnya niali nilai yang terdapat didalamnya bagi pegangan buruh, bagaimana dari buku ini menjelaskan tentang Barang dagangan dan Uang Tranformasi uang menjadi Modal , Produksi Nilai Lebih Nisbi dll .

Dalam buku ini beberapa hal di jelaskan seperti “  ekonomi politik telah megajarkan pada kita bahwa kerja adalah sumber segala kekakyaan dan ukuran dari semua nilai .”  dan sebuah nilai kesetaraan yang di dapat ketika “sang pekerja dapat menerima nilai penuh dari produksinya “.

“Nilai tenaga kerja itu merupakan bentuk pekerja hidup yang memerlukan sejumlah kebutuhan hidup lagi bagi dirinya sendiri dan untuk keluarganya , yang menjamin kebutuhan hidup sampai pada kematianya .” artinya mereka menolak sebagai mesin , dan dijeslakan bahwa nilai pekerja hidup memerlukan sebuah jaminan pada setip pekerjaan yang di lakukan .

Demikian juga beberapa hal pentinng tentang lembur atau dikatakan kerja lebih yang dikatakan sebagai pemerasan para kapitalis untuk menaikan jumlah produksi , dimana mereka akan mengumpulkan laba sebanyak banyaknya dari kerja lebih tersebut .

Membangkitkan niali nilai yang terinjak dari kaum Proleretar dalam hal ini adalah kaum buruh dari kaum kapitalis yang dikatakan sebagai kaum borjuis .


“Akumulasi modal adalah  oleh karena meningkatnya jumlah kaum proletariat “. Artinya kaum buruh adalah mesin penggerak untuk menghasilkan uang , dengan bertambah besar kaum buruh akan semakin kaya para kapitalis tersebut .

Bahkan di jelaskan bahwa pemerintah merupakan bagian yang membentuk undang undang yang membela kaum kapitalis . dengan membuat undang undang pro terhadap para kaum industrialisasi  dan dengan jelas mengatakan “penghapusan cara kerja produksi cara kapitalis “.

Dengan konsep C sebagai barang dagangan , ditukar dengan uang M , maka di jelaskan konsep jual beli secara sederhana C-M-C dan M-C-M secara fuduamental berbeda .

Pada jaman dahulu muncul nilai C-C  dikenal dengan barter , barang di tukar barang , M-C ketika punya uang di tukar barang artinya proses pembelian , sedangkan C-M ketika punya barang kita di tukar dengan nilai uang .

Dalam fuduamentalis di atas dapat di reka bahwa apa dahulu yang dimiliki sebagai dasar pemikiran dari trasaksi . Di disini di jelakan tentang beradaan uang yang nilainya tetap dan keberadaan uang yang nilainya berubah terhadap sebuah barang .

Disinilah orang dapat menetukan laba dengan kapasitas penjual dan menetapkan harga standar dari barang juga dari nilai produsen .

***

Kemudian muncul dengan istilah yang pernah dijelaskan pada sebuah pertemuan , bahwa barang yang di jual oleh produsen atau manufaktur akan di konsumsi juga oleh buruh .

Dari langkah diatas bila dilihat dari tuntutan buruh diataranya : Naikkan upah minimum 22 persen pada 2016 untuk menjaga daya beli buruh,   Revisi PP Jaminan Pensiun, yaitu manfaat pensiun bagi buruh sama dengan Pegawai Negara Sipil, bukan Rp300 ribu per bulan., Perbaiki layanan program Jaminan Kesehatan, hapus sistem INA CBGs (Indonesia Case Base Groups) –aplikasi rumah sakit untuk mengajukan klaim kepada pemerintah, dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan, tambah dana PBI (Penerima Bantuan Iuran) dari APBN menjadi Rp30 triliun, dan menuntut provider RS atau klinik di luar BPJS bisa digunakan untuk COB (coordination of benefit).  Hapuskan perbudakan modern dengan mengesakan Rancangan UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.

Buku ini menjelaskan beberapa segi nilai produksi dan penetapan harga normal tanpa ada kenaikan harga , ini yang kemudian akan menjadikan nilai nilai sosialis dama penentuan transaksi .  Nilai trasaksi akan bernilai flat karena di proteksi oleh negara berdasarkan nilai mata uang negra tersebut , ini yang terjadi di negara Soviet dimana harga harus di standarisasi , akibatnya perkembangan jenis barang dengan varianti yang terbentuk kecilsekali . Karena adanya stadarisasi gaji dari buruh maka diambil keputusan nilai yan didapat dari buruh tidak akan jauh berbeda dengan seorang dokter , dengan kata lain gaji seorang dokter akan berbeda sedikit saja dengan buruh .

Standar pelayanan yang sama  diatara para kaum buruh dan profesi lain di standarisasi untuk menekan harga jasa dan bahan makanan pokok dari petani yang juga mendapat standarisasi dari pemerintah. Hasil panen akan disdistriusikan langsung dikontrol oleh pemerintah dengan standar distiusi yang telah ditetapkan agar tidak ada kenaikan dalam ongkos kirim .

 Banyak sektor juga akan di standarisasi , seperti layanan kesehatan , gaji pegawai negri , pelayanan jasa dll , ini digunakan agar nilai barang tidak berubah karena adanya perubahan nilai uang atau faktor external lain , hal ini  nampak dari tuntutan Turunkan harga barang sembilan bahan pokok dan bahan bakar minyak.dan    Tolak ancaman pemutusan hubungan kerja terhadap buruh akibat melemahnya nilai Rupiah dan perlambatan ekonomi, sehingga perlu ada insentif bagi pekerja yang terancam PHK.

Pendidikan juga akan mengalami standarisasi seperti sekolah negara ,dengan biaya standar . Sehingga nilai inflasi dapat di tekan mencapai titik nol.

Tetapi sekarang kita bergerak di pasar bebas dimana harga di tentukan oleh pasar , adapun tutun nainya harga dikendalikan oleh pasar . Penciptaan nilai lebih dari sebuah produk akan menaikan harga jual karena ada bentuk deferensiasi produk .

Berbagai bentuk usaha dan jasa juga demikian , bila jasa itu sangat diperlukan dan peminatnya banyak maka akan semakin tinggi harganya .

Korelasi dengan keahlian per individu juga menjadi penilaian dalam menghargai jasa individu tersebut , karena adanya bentuk deferensiasi pengetahuan dan keahlian didalamnya .

Seorang yang berpengalaman akan di hargai lebih dibandingkan pemula , bahakan pendidikan mendapat standar khusus dalam nilai investasi dalam bekerja , ini dikarenakan waktu dan jumlah pengorbanan yang telah dilakukan oleh individu tersebut dalam menempuh pendidikan .

Demikian juga pemasalahan dunia industri sudah demikian maju , era industrialisasi dengan penggunakan robot dan mesin di kembangkan terus menerus dengan tingkat kesalahan sangat kecil ,dibanding manusia .

Sehinggga dilema padat karya dengan padat modal kemudian berhembus di negri ini ,Pemerintah menekan dengan menggunakan padat karya karena banyanya penduduk Indonesia yang memerlikan pekerjaan , di lain sisi apakah perhitungan padat modal dapat mereduksi biaya oprasional harian industrialisasi .

Dibanding bidang lain  industrialisasi merupakan bidang penyerapan tenaga kerja yang paling besar . Tetapi perbadingai ini bisa terakomodir dengan pekerjaan robot dan mesin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun