Di tengah gempuran era digital dan budaya individualisme yang makin kental, kegiatan kerja bakti masih menjadi denyut kehidupan sosial di beberapa wilayah pedesaan Indonesia. Salah satunya adalah Desa Pandanarum, yang baru-baru ini menggelar kerja bakti membersihkan lingkungan Balai Desa dan membuat plang kegiatan warga. KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melakukan Kerja bakti membersihkan lingkungan Balai Desa Pandanarum dan pembuatan plang kegiatan warga merupakan wujud nyata dari semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas bersih-bersih, melainkan momentum penting dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya lingkungan yang bersih, tertata, dan informatif bagi seluruh warga desa.
Balai desa sebagai pusat aktivitas masyarakat seharusnya mencerminkan nilai-nilai kerapihan dan kebersamaan. Dengan dilaksanakannya kerja bakti, warga Pandanarum menunjukkan bahwa tanggung jawab menjaga lingkungan bukan hanya milik pemerintah desa, tetapi tugas bersama. Kegiatan ini bukan sekadar membersihkan sampah atau menebas rumput liar. Lebih dari itu, kerja bakti ini adalah simbol hidupnya nilai-nilai kebersamaan, kepedulian sosial, dan tanggung jawab kolektif warga terhadap ruang publik mereka. Balai desa bukan hanya tempat berkumpul atau mengurus administrasi, tetapi pusat peradaban lokal, tempat masyarakat menyatukan visi demi kemajuan desa.
Tak kalah penting, pembuatan plang kegiatan warga menjadi langkah positif dalam mendukung keterbukaan informasi di tingkat desa. Melalui plang ini, seluruh aktivitas desa dapat diketahui oleh masyarakat luas secara transparan. Plang bukan hanya alat komunikasi visual, tapi juga bagian dari upaya membangun budaya partisipatif dan terorganisir dalam kehidupan bermasyarakat.
Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi sarana edukatif bagi generasi muda. Mereka belajar secara langsung pentingnya kolaborasi, tanggung jawab sosial, dan cinta terhadap lingkungan sekitar. Apalagi di tengah era digital yang cenderung individualistik, kerja bakti seperti ini perlu terus dilestarikan. Â Â Sebagai penutup, kerja bakti yang dilakukan di Desa Pandanarum layak dijadikan contoh dan inspirasi bagi desa-desa lainnya. Gotong royong bukan hanya warisan budaya, tetapi fondasi kuat dalam membangun masyarakat desa yang mandiri, bersih, dan saling peduli.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI