Mohon tunggu...
Kayla MumtazFarhanah
Kayla MumtazFarhanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Olahraga, Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Taman Suropati, Taman Perdamaian

12 November 2022   17:01 Diperbarui: 12 November 2022   17:18 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Taman Suropati sudah berdiri sejak tahun 1920, saat Jakarta masih bernama Batavia. 

Awalnya, lahan taman adalah sebuah lapangan yang luas. Atas inisiatif  walikota yang menjabat saat itu, G. J. Bisshop, lahan ini kemudian disulap jadi ruang terbuka hijau. Nama taman mengambil nama walikota yaitu Burgemeester Bisschopplein.

Lokasi Taman ini dinilai sangat strategis karena berada ditengah kota dan dikelilingi oleh berbagai macam jalan utama, yaitu Jalan Teuku Umar, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro. Untuk datang berkunjung ke Taman Suropati ini, dapat menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi.

Taman Suropati ini areanya dipenuhi dengan berbagai pohon yang rindang. Beberapa jenis diantaranya adalah Pohon  Mahoni, Pohon Sawo Kecik, Pohon Ketapang, Pohon Tanjung dan lain-lain. Pepohonan yang rindang ini membuat suasana menjadi sejuk, adem dan nyaman.

Di bagian tengah, terdapat kolam air mancur yang besar dan menjadi tempat pengunjung duduk di sekitar kolam untuk mendapatkan kesegaran dari tampias airnya. Suara gemericik air membuat suasana semakin tenang. Taman Suropati menjadi tempat yang cocok untuk mengajak keluarga untuk rekreasi atau hanya sekedar jalan-jalan sore.

Pedagang kaki lima tidak diizinkan untuk berjualan di dalam taman ini, untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan pengunjung. Anak-anak juga dapat bermain dan berlari dengan leluasa tanpa takut menabrak yang lainnya.

Taman Suropati ini memiliki berbagai macam patung yang tertata rapi dan indah sebagai simbol perdamaian negara-negara Asia Tenggara. Patung-patung tersebut dirancang dan dibuat oleh masing-masing negara pendiri ASEAN yaitu Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina dan Indonesia.

Karena luasnya taman ini selain sebagai taman, area ini juga dimanfaatkan oleh pengunjung untuk melakukan olahraga seperti jogging, senam bersama, papan seluncur  dan bersepeda. Beberapa komunitas olahraga juga memanfaatkan taman ini untuk sekedar berkumpul dan latihan. 

Selain komunitas olahraga, komunitas Musik juga memanfaatkan taman ini untuk membuat event musik yang pasti mengundang pengunjung untuk duduk dan menikmati pertunjukan itu. Pameran alat musik juga sering dilaksanakan di taman ini.

Jam operasional taman ini adalah 24 jam, yang artinya sepanjang hari pengunjung dapat berkunjung ke taman ini. Pada pagi hingga siang hari dipenuhi oleh pengunjung yang ingin olahraga, pada sore hingga malam hari waktunya pengunjung untuk menikmati berbagai macam kuliner makanan yang dijual area taman ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun