Mohon tunggu...
Kayla Kyandra
Kayla Kyandra Mohon Tunggu... Siswa SMA

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Gaya Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa

18 Oktober 2025   18:49 Diperbarui: 18 Oktober 2025   18:48 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

 Belajar adalah kegiatan yang selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari seorang siswa, karena melalui proses belajar inilah siswa dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap yang diperlukan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan dan mencapai tujuan pendidikannya. Hampir setiap hari, siswa di sekolah maupun di rumah berhadapan dengan berbagai bentuk kegiatan belajar, baik membaca buku, mendengarkan guru mengajar, mengerjakan latihan soal, maupun berdiskusi dengan teman sebaya. Aktivitas ini diharapkan dapat membawa perubahan positif, khususnya dalam peningkatan nilai akademik. Namun, sering terjadi dimana kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan dan diharapkan. Banyak siswa yang mengalami kesulitan mendapatkan nilai sesuai yang diinginkan walaupun mereka sudah meluangkan waktu yang banyak untuk belajar. 

 Fenomena ini dapat dilihat jelas dalam capaian belajar siswa di Indonesia. Misalnya, dalam Jurnal Pendidikan Tambusai menemukan bahwa banyak siswa yang masih mengalami kesulitan mencapai nilai optimal meskipun mereka sudah memiliki motivasi dan waktu belajar yang memadai. Fenomena ini semakin terlihat pada konteks persiapan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), di mana siswa menghadapi tekanan dan kecemasan yang cukup tinggi.  Penerapan metode belajar yang terarah seperti latihan soal berbasis penalaran kuantitatif dapat membantu siswa meningkatkan kesiapan menghadapi ujian meskipun intensitasnya tidak selalu bertambah (Putra, Handayani, 2023). Hal tersebut menunjukan adanya gap antara harapan bahwa belajar akan selalu meningkatkan nilai, dengan kenyataan bahwa prestasi akademik ditentukan oleh kualitas cara atau strategi belajar yang dipilih. 

 Harapannya, setiap siswa dapat menemukan strategi belajar yang efektif agar nilai akademik terus meningkat dan sesuai dengan potensi diri. Nilai tidak hanya berfungsi sebagai ukuran prestasi individu, tetapi juga mencerminkan keberhasilan dari proses pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas pengaruh cara belajar terhadap peningkatan nilai siswa sekaligus memberikan pola yang terarah, sistematis, dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. 

Gaya belajar 

 Gaya belajar merupakan cara atau pendekatan yang digunakan siswa dalam menghadapi suatu metode pembelajaran tertentu. Melalui proses mencoba, beradaptasi, dan mengeksplorasi secara aktif, siswa berusaha menemukan metode belajar yang paling efektif dan sesuai dengan kebutuhan serta tuntutan akademik yang dihadapi sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung lebih optimal dan hasil belajar pun meningkat.(Nurajizah, Henri Peranginangin Tanjung, 2023). Gaya belajar dapat dipandang sebagai cara terpadu yang digunakan siswa untuk memperoleh, menghubungkan, dan memecahkan masalah. Masing-masing siswa pasti memiliki banyak gaya belajar yang berbeda dan juga gaya belajar ini seringkali dianggap berhubungan dengan kepribadian seorang murid yang bisa dipengaruhi oleh pendidikan dan perkembangan belajarnya. 

Menurut Anisa Fitria dalam Analysis of Visual, Auditory, and Kinesthetic-Based Student Learning Styles in Science Subjects at SMPN 7 Muaro Jambi, terdapat beberapa macam gaya belajar yang umum dilakukan oleh para siswa, yaitu gaya belajar visual (visual), auditori (auditory), dan kinestetik (chinestetic). Gaya belajar visual adalah metode belajar dengan memaksimalkan indera penglihatan secara optimal dan cenderung memiliki daya ingat yang kuat terhadap bentuk dan warna. Siswa dengan gaya belajar tersebut biasanya lebih memahami pelajaran melalui apa yang mereka lihat seperti gambar, peta konsep, diagram, tayangan slide (slideshow), atau video pembelajaran. Sementara itu, gaya belajar auditori adalah siswa yang belajar melalui indera pendengaran dalam memahami informasi. Mereka lebih cepat mengerti ketika mendengarkan penjelasan guru, mengikuti diskusi, atau menjelaskan kembali materi dengan suara keras. Di sisi lain, siswa dengan gaya belajar kinestetik lebih suka belajar dengan melakukan banyak kegiatan atau aktivitas fisik serta merasakan pengalaman langsung. Mereka lebih mudah memahami materi jika terlibat dalam praktik, percobaan, atau kegiatan yang melibatkan gerakan tubuh.

Perbedaan gaya belajar ini sangat mempengaruhi cara siswa menerima dan mengolah informasi. Misalnya, ketika guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa bantuan visual atau praktik, siswa dengan gaya belajar visual dan kinestetik mungkin akan merasa kesulitan dalam memahami materi. Sebaliknya, jika pembelajaran hanya mengandalkan media visual tanpa penjelasan lisan yang jelas, siswa auditori bisa merasa kurang terbantu. Gaya belajar dapat mempengaruhi mereka sehingga mampu memilih strategi belajar yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan pribadi. Dengan demikian, pemahaman terhadap gaya belajar tidak hanya membantu siswa meningkatkan hasil akademik, tetapi juga membentuk kebiasaan belajar yang positif dan berkelanjutan.

 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya belajar memiliki pengaruh bermakna terhadap prestasi belajar siswa karena masing-masing individu memiliki cara berbeda dalam menerima, mengolah, dan mengerti informasi. Siswa yang belajar sesuai dengan preferensi belajar mereka seperti visual, auditori, dan kinestetik cenderung lebih memahami materi dan mencapai hasil akademik yang lebih optimal.

Prestasi belajar siswa 

 Prestasi belajar adalah ukuran atau acuan untuk menilai hasil dari proses pembelajar yang sudah dijalani dan dilakukan oleh para siswa (Hasanuddin dalam Dety Ramadhani, 2024). Seorang siswa akan mendapatkan nilai atau hasil prestasi sebagai bentuk dari usahanya. Menurut Dety Ramadhani dan Ulva Rahmi (2024), terdapat dua hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan hal yang muncul dari dalam diri sendiri seperti bakat, kondisi fisik, tingkat konsentrasi, minat dalam pelajaran, intelegensi, gaya belajar, motivasi, dan kedisiplinan. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor dari luar diri peserta didik seperti perilaku keluarga, masyarakat, keadaan sekolah dan faktor situasional seperti iklim dan lingkungan tempat belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun