Mohon tunggu...
Kayla Audre Revaluna
Kayla Audre Revaluna Mohon Tunggu... Mahasiswa - dentist wanna be !

sleppy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Pancasila Selama Pandemi

17 Mei 2021   20:59 Diperbarui: 17 Mei 2021   21:09 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini, dunia tengah dihadapkan pada suatu endemi yang menjadi problematika di hampir semua negara di dunia yaitu Corona Virus Disease-19 yang selanjutnya disebut sebagai Covid-19. Virus tersebut bermula dari Wuhan, Cina yang selanjutnya meluas melalui transmisi udara dan kontak fisik. Pada 11 Maret, WHO memublikasikan jika epidemi tersebut telah berganti status menjadi pandemi global (Djalante et al., 2020). Hal tersebut menunjukkan bahwa Covid-19 termasuk virus yang benar-benar berbahaya dan tidak dapat diremehkan begitu saja mengingat tingginya total korban dan penyeberannya yang begitu cepat.

Jumlah kasus terjangkit yang tak kunjung berhenti bahkan kerap mengalami pasang surut membuat berbagai negara termasuk Indonesia mengalami dampaknya. Terlebih lagi semakin masifnya sebaran virus tak kasat mata tersebut yang hingga saat ini belum menunjukkan tanda kapan akan selesai. Tantangan yang dijumpai pun kian tak mudah. Krisis-krisis yang menyerang berbagai sektor, seperti ekonomi, sosial, politik, psikologis hingga kesehatan tak dapat dihindari. Pandemi Covid-19 merupakan momentum untuk menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila sekaligus ujian terhadap persatuan dan kesatuan suatu bangsa.

Eksistensi Pancasila sebagai kepribadian bangsa mengisyarakatkan sesungguhnya yang diperlukan oleh bangsa Indonesia ialah kerja sama serta senantiasa bersatu demi menghadapi pandemi. Keseluruhan nilai yang terdapat dalam setiap sila pada Pancasila memberi fondasi berpikir serta bertingkah laku tentang bagaimana suatu negara dan warga negaranya menghadapi pandemi yang kian meresahkan tersebut. Pancasila sebagai dasar negara tak dapat dipisahkan dalam berbagai kegiatan masyarakat karena nilai yang terdapat didalamnya sejatinya ialah karakter dari bangsa Indonesia. Oleh karenanya, pengetahuan yang lebih lanjut dan meluas mengenai nilai Pancasila merupakan hal yang bersifat krusial dalam upaya preventif supaya masyarakat tidak menentang keputusan-keputusan pemerintah mengenai solusi dan penanganan terhadap Covid-19. Sejatinya, pengetahuan yang mendalam mengenai nilai Pancasila ialah hal yang fundamental untuk mengendalikan masyarakat tanpa harus melalui penegakan secara represif terhadap masyarakat.

Sila pertama yang mengarah kepada nilai keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa mengajarkan untuk senantiasa menyikapi pandemi dengan kecerdasan spiritual. Pandemi corona merupakan salah satu bentuk ujian dalam kehidupan manusia. Melalui pandemi tersebut tentunya membuat kita sadar akan adanya suatu hubungan antara Tuhan yang Maha Esa, manusia dengan alam semesta. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa, tentunya kita hendaknya memuliakan antar manusia, termasuk mengalokasikan pemakaman yang layak untuk mereka yang terdampak virus mematikan tersebut dengan tahapan pemakaman yang sesuai dengan syariat agama serta senantiasa tunduk terhadap protokol kesehatan yang telah diputuskan, baik oleh WHO maupun lembaga kesehatan setempat yang representative (Suryani, 2020). Selain itu, pengimplementasian sila pertama dapat berupa peningkatan intensitas beribadah. Dengan adanya keputusan berupa PJJ atau WFH tentunya waktu kita di rumah akan lebih banyak sehingga waktu untuk beribadah kepada Tuhan akan lebih banyak pula.

Selanjutnya, sila kedua yang menyangkut nilai kemanusiaan dimana saat pandemi ini simpati dan tanggung jawab kemanusiaan sungguh diuji terutama akan kesadaran sesugguhnya kita tak hidup sendiri dan memiliki kewajiban untuk senantiasa menjaga satu sama lain supaya wabah tersebut tidak meluas. Patuh terhadap ptotokol kesehatan menjadi tanggung jawab bersana. Dan itulah makna kontekstual dari sila kedua Pancasila.

Simpati kemanusiaan sudah sepatutnya menghadirkan rasa persatuan dan gotong royong untuk mengatasi problematika yang ada. Kebersamaan dalam masyarakat akan mempercepat penanganan pandemi. Kita hendaknya saling berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengatasi pandemi dengan memberi sumbangsih berupa materil serta non materi dan juga doa terhadap saudara- saudara kita yang terdampak. Saling membantu tanpa memandang ras, suku, dan agama merupakan esensi dari sila ketiga Pancasila.

Selanjutnya, kearifan pemimpin dan elite politik untuk mewujudkan kebijakan negara yang mengarah pada kepentingan rakyat dalam menanggulangi pandemi dan imbasnya terhadap keberlangsungan suatu kehidupan merupakan implementasi dari sila keempat Pancasila. Tak ada yang diperkenankan untuk menggaet untung, menyelewengkan kekuasaan, serta bersikap otoriter di tengah kesulitan rakyat. Selain itu, bersifat konstributif dengan mendukung kebijakan pemerintah dalam mempraktikkan PSBB merupakan bentuk implementasi dari sila yang menjunjung tinggi nilai demokrasi ini.

Kemudian, sila kelima yang membahas tentang keadilan sosial dimana keadilan yang dimaksud tentunya berdasar sila pertama. Sikap adil kepada sesama, menghormati hak orang lain, sifat saling menolong dan menghargai sesama dan melakukan pekerjaan yang membantu untuk kepentingan bersama adalah hal yang perlu dilakukan terutama dalam masa pandemi ini.Tujuan untuk merealisasikan kesejahteraan sosial pun patut diimplementasikan oleh tiap komponen bangsa. Tak hanya kaum gologan atas, pengusaha, dan pemilik modal tetapi juga peran masyarakat dibutuhkan. Hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangatlah diperlukan demi tercapainya tujuan yang diharapkan.

Dengan demikian dapat kita ketahui betapa pentingnya eksistensi Pancasila saat pandemi ini. Dengan adanya pandemi, diharapkan seluruh komponen bangsa dapat mengukuhkan diri untuk senantiasa setia terhadap Pancasila. Tak hanya menghafalkan teks Pancasila, namun kesetiaan juga dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya pada kehidupan sehari-hari. Apabila memahami nilai Pancasila maka dianggap memiliki kapasitas untuk mengatasi tejadinya pelanggaran oleh masyarakat atas keputusan yang diciptakan pemerintah. Tak perlu menyalahkan kinerja pemerintah yang mungkin dianggapa kurang lantaran sejatinya prinsip dari implementasi Pancasila ialah dapat menemukan penyelesaian melalui kerja sama antar bangsa Indonesia.

Daftar pustaka

Djalante, R., Lassa, J., Setiamarga, D., Sudjatma, A., Indrawan, M., Haryanto, B. 2020. Review and Analysis of Current Responses to COVID-19 in Indonesia: Period of January until March 2020. Progress in Disaster Science. 6: 1-9.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun