Mohon tunggu...
Kayla Aninda
Kayla Aninda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Hobi mendengarkan musik dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Jenang Dodol Menjadi Incaran Warga Saat Musim Hajatan di Desa Tokawi

31 Juli 2023   23:54 Diperbarui: 1 Agustus 2023   07:38 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenang Dodol/Dok Pribadi

Desa Tokawi merupakan salah satu desa dari 9 desa di Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Jenang dodol adalah jajanan manis yang terbuat dari tepung ketan, santan kelapa, dan gula merah. Di Desa Tokawi terdapat jenang dodol Ibu Sumikem yang beralamat di Dusun Duwet, Rt 02/Rw 07, Tokawi, Nawangan, Pacitan, Jawa Timur. 

Ibu Sumikem dibantu pekerja dalam pembuatan jenang dodol. Satu orang pekerja memiliki kerjaannya masing-masing, ada yang mengaduk jenang dodol, memarut kelapa, dan memotong jenang dodol saat sudah jadi. 

Saat Desa Tokawi sedang musim hajatan, jenang dodol Ibu Samikem menjadi incaran warga Desa Tokawi. Harganya yang murah dikantong 1 kemasan mika besar dengan harga Rp. 18.000,00 dan bebas bahan pengawet. 

Tidak hanya sebagai santapan saat hajatan, jenang dodol merupakan oleh-oleh khas Tokawi. Ibu Samikem juga berjualan di Pasar Sampok setiap hari legi menurut kalender jawa. 

Proses pembuatan jenang dodol memakan waktu yang sangat lama, dimulai dari memarut kelapa hingga mencairkan gula merah. Pembuatan jenang dodol tersebut masih menggunakan cara yang tradisional. 

Dalam sebulan modal yang dikeluarkan Ibu Samikem untuk membuat jenang dodol tidak menentu tergantung dengan pesanan yang diterima. Pemasokan bahan baku jenang dodol, Ibu Samikem berbelanja ke kota Pacitan dengan jarak yang cukup jauh dari Desa Tokawi. Pemasaran jenang dodol hanya dilakukan dari omongan orang ke orang tanpa adanya pemasaran digital. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun