Mohon tunggu...
Kayla Niken Febria
Kayla Niken Febria Mohon Tunggu... Lainnya - student

new writer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Keberhasilan dan Kegagalan Sebuah Brand dalam Melakukan Komunikasi Strategis

28 Juni 2023   07:30 Diperbarui: 28 Juni 2023   07:39 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Produk Indomie di Bulan Ramadhan 2020/Dokpri

Keberhasilan dan Kegagalan Sebuah Brand dalam Melakukan Komunikasi Strategis


Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, seorang praktisi humas tentunya menjalani banyak proses yang dilalui. Proses-proses tersebut dilewati untuk mencapai keberhasilan dari perencanaan suatu program yang telah dirancang sebelumnya. Perencanaan tersebut terdiri dari strategi-strategi yang dianggap tepat untuk merealisasikan programnya. Hal ini semata-mata agar tujuannya dapat tercapai.


Mengetahui value dari produk/brand salah satu tahap kecil yang harus diketahui oleh praktisi humas. Perusahaan pastinya mentargetkan brand/produknya dapat dikenal secara meluas. Membangun citra dan bagaimana proses delivery yang dijalankan akan berpengaruh terhadap pandangan publik kepada brand/produk tersebut. Dengan begitu, langkah yang harus dicapai yaitu memperoleh perhatian khalayak serta mendapat trustworthy dari masyarakat kepada brand/produk.


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam merencanakan suatu program atau launching promosi produk, ada beberapa strategi-strategi yang terbentuk dengan melewati fase-fase dalam komunikasi strategis. Adanya fase-fase tersebut akan memudahkan untuk membuat rencana yang paling baik untuk dijalankan. Mulai dari rencana, perencanaan, hingga akhir dari pelaksanaan rencana tersebut ada di fase-fase komunikasi strategis tersebut. Strategi komunikasi tersebut diterapkan atas strategi yang sudah disepakati oleh manajemen perusahaan tersebut.


Tolak ukur dari keberhasilan pelaksanaan strategi komunikasi yang telah dijalankan yaitu fase-fase strategi humas berhasil dilalui dengan hasil yang sesuai dengan ekspektasi dan target awal dibuatnya perencanaan tersebut. Mampu memperoleh perhatian khalayak, brand awareness naik, engagement sosial media meningkat, dan lainnya. Tentu saja dalam pelaksanaan melibatkan stakeholders yang berkaitan dengan project-nya. Tindakan yang dilakukan semua pihak juga maksimal untuk mencapai kesuksesan bersama. Melibatkan sosial media perusahaan untuk mencerminkan citra perusahaan, melakukan kolaborasi dengan influencers yang memiliki visi yang sama dengan perusahaan untuk membantu menyebarkan program perusahaan, mengajak media untuk melakukan publisitas atau bahkan advertising, maupun hal lainnya ditempuh sebagai upaya membuka peluang dari strategi komunikasi menjadi berhasil.


Namun, tentu saja kegagalan dari strategi komunikasi mungkin bisa terjadi. Kesalahan kecil namun fatal dapat menyebabkan strategi komunikasi dianggap gagal dan tidak efektif. Dan mimpi buruknya, dapat mempengaruhi citra perusahaan menjadi rusak di masyarakat dan turunnya rasa percaya khalayak kepada produk maupun perusahaan. Hal ini dapat diantisipasi apabila praktisi humas memiliki solusi atas kegagalan tersebut. Memakan waktu yang cukup panjang untuk mengembalikan nama baik perusahaan yang telah tercoreng akibat kegagalan strategi komunikasi program.


Contoh Komunikasi Strategis yang Berhasil

Pada tahun 2020, produk mie instan lokal Indomie memasarkan produk Indomie tersebut dengan kemasan yang berbeda dari biasanya. Bertepatan dengan bulan Ramadhan, Indomie menjual bungkus kemasannya dengan tampilan piring/mangkuk kosong. Hal ini mampu menjadi pembicaraan publik dan juga menyita perhatian yang mana kemasan tersebut beredar dipasaran dengan tampilan yang tertulis "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa". Kemasan tersebut menjadi daya tarik konsumen dan mampu menaikkan citra baik perusahaan dari masyarakat.


Menurut saya, ini merupakan contoh dari komunikasi strategis yang berhasil. Kaitannya dengan fase-fase strategi humas dalam komunikasi strategis ini yaitu pertama, pada fase riset formatif, Indomie menganalisis situasi yang akan terjadi yaitu bertepatan dengan bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan sendiri, umat Muslim menjalankan ibadah dengan menahan hawa nafsu termasuk makan dan minum. Kemasan Indomie yang sebelumnya menampilkan tampilan mie, dan di edisi bulan Ramadhan tersebut hanya ada tampilan piring kosong. Hal ini berkesinambungan dengan kondisi bulan Ramadhan tersebut dan tujuan pesan yang ingin disampaikan tepat.


Kedua, di fase strategi Indomie menggunakan komunikasi yang efektif. Hal ini karena tulisan "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa" tersebut menjadi simbol perusahaan mengucapkan salamnya kepada audiens. Fase ketiga yaitu taktik dimana perusahaan Indomie menampilkan iklan yang sesuai dengan produknya. Dan yang keempat adalah evaluasi yaitu dengan meningkatnya penjualan dan menjadi perhatian publik membuktikkan bahwa komunikasi strategis Indomie berhasil karena pesan yang ingin disampaikan dapat diterima khalayak. Dengan demikian, komunikasi strategis Indomie ini menurut saya berhasil.


Contoh Komunikasi Strategis yang Gagal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun