Tokoh Srikandi Ngedan (Gila) dalam Versi Pewayangan Jawa

 Sosok Srikandi dalam pewayangan dikatakan sebagai tokoh perempuan yang sudah tidak asing di telinga yang dikenal dengan keberanian, bersuara nyaring, keras, dan handal atau piawai dalam olah panah. Bagi penikmat wayang, Srikandi menjadi tokoh yang populer.

Yang menjadi watak dominan dalam diri Srikandi yaitu dia bersemangat, pemberani, memiliki tekad yang kuat, dan percaya diri. Terkadang, karena rasa tahu yang besar Srikandi suka bertindak sepontan saja. 

Tokoh Srikandi dalam Mahabrata di versi India dengan pewayangan Jawa, sungguh berbeda. Dalam versi India, Srikandi sebagai kakak Drupadi dan panglima perang dalam perang Barathayuda. Sedangkan, dalam versi Jawa Srikandi sebagai salah satu istri dari Arjuna. 

Selain itu, Srikandi dikenal sebagai istri yang rukun kepada istri lain dari suaminya. Namun, Srikandi mengalami ngedan dalam bahasa Jawa, sedangkan dalam bahasa Indonesia Gila karena ulah suaminya sendiri Arjuna. Tanpa sepengetahuan Srikandi, Arjuna pergi diam-diam menyepi bersama istri pertamanya bernama Sembodro. Srikandi pun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terus saja mencari suaminya dengan pergi ke desa tertentu. 

Sampai-sampai menyuruh anaknya untuk mencari suaminya. Srikandi pun mengalami gila karena ulah suaminya sendiri. Sudah berhari-hari dia tidak menemukan suaminya. Hingga, Ketika tiba di suatu desa disana Srikandi bertemu dengan Resi yang ternyata Arjuna suaminya sendiri yang berpura-pura menjadi Resi. 

Disana Arjuna yang berpura-pura sebagai Resi bertanya kepada Srikandi, "Kenapa kamu gila?" 

Srikandi pun menjawab, " Aku gila karena mencari suami ku, sudah beberapa hari aku mencarinya hingga sekarang tidak berhasil menemukannya."

Arjuna suaminya yang sebagai Resi berkata, "Tanyakan pada batin mu."

Srikandi pun menyakini bahwa yang menjadi Resi itu adalah suaminya sendiri. Hingga Arjuna, Srikandi dan Sembrodo pun kembali ke rumah bersama-sama.