Malang, 13 September 2025 -- Kelompok 3 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) telah berhasil merampungkan program Praktik Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM) dengan pendekatan Interprofessional Education (IPE) di RT 03 RW 01, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Program yang berlangsung selama satu bulan ini melibatkan kolaborasi mahasiswa dari program studi Pendidikan Kedokteran, Kebidanan, dan Farmasi untuk mengatasi masalah kesehatan yang paling dominan di masyarakat.
Berdasarkan hasil survei kesehatan yang dilakukan terhadap 80 keluarga, ditemukan bahwa hipertensi merupakan masalah kesehatan yang paling banyak diderita warga, diikuti oleh diabetes melitus. Banyak warga yang tidak menyadari kondisi mereka atau tidak menjalani pengobatan secara rutin. Faktor pemicunya antara lain kurangnya kesadaran untuk periksa kesehatan rutin, pola makan yang tidak seimbang, serta wawasan kesehatan yang terbatas. Oleh karena itu, kegiatan PKNM difokuskan untuk mengendalikan kedua penyakit tersebut dan mencegah risiko komplikasi.
Kelompok 3 memberikan pendampingan intensif pada dua keluarga dengan masalah kesehatan yang kompleks. Keluarga pertama adalah keluarga Tn. P (60 tahun) yang menderita hipertensi tipe 2 namun tidak rutin berobat dan memiliki gaya hidup tidak sehat seperti merokok aktif dan sering mengkonsumsi gorengan. Intervensi yang diberikan berupa edukasi pengelolaan hipertensi dan pentingnya mengubah pola hidup. Di keluarga yang sama, putrinya, Ny. L (34 tahun) yang baru melahirkan, juga mendapat edukasi mengenai pencegahan stunting pada anak. Hasilnya, Tn. P bersedia mengurangi rokok dan konsumsi makanan tinggi garam, sementara pengetahuan Ny. L meningkat signifikan.
Pada keluarga kedua, Tn. W (60 tahun) memiliki riwayat diabetes melitus dan hipertensi. Ia telah berhenti mengonsumsi obat dari dokter dan beralih ke pengobatan herbal tanpa pengawasan medis, yang menyebabkan kadar gula darahnya tetap tinggi. Tim mahasiswa memberikan edukasi mendalam mengenai pentingnya kepatuhan minum obat sesuai anjuran dokter dan mengelola diabetes dengan tepat. Intervensi ini berhasil meningkatkan skor pengetahuan Tn. W dari 40 menjadi 90 dan membuatnya bersedia mempertimbangkan kembali penggunaan obat medis.
Pada tingkat komunitas, kegiatan puncak dilaksanakan pada 5 Agustus 2025 di Posyandu Lansia Alkem RW 01. Bekerja sama dengan kelompok PKNM lainnya, mahasiswa menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis yang meliputi pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat, serta penyuluhan kesehatan. Antusiasme warga sangat tinggi dalam mengikuti setiap rangkaian acara.
Ketua RT 03, Bapak Yuswanto, menyampaikan apresiasinya atas program yang telah dijalankan. "Kegiatan dari adik-adik mahasiswa ini sangat membantu kami. Warga menjadi lebih terbuka wawasannya dan sadar akan pentingnya memeriksakan kesehatan secara rutin serta menjaga pola hidup agar terhindar dari penyakit," ujarnya.Â
Dosen Pembimbing Lapangan, dr. Ardhani Galih Prakosa, M.Biomed., Sp.JP, menyatakan bahwa program PKNM berbasis IPE ini memberikan manfaat ganda. "Program ini tidak hanya berdampak positif bagi masyarakat, tetapi juga menjadi sarana belajar yang luar biasa bagi mahasiswa. Mereka belajar berkolaborasi antar profesi kesehatan, mengidentifikasi masalah langsung di lapangan, dan menyusun solusi yang terintegrasi. Ini adalah bekal penting saat mereka menjadi tenaga kesehatan profesional nanti," jelasnya.Â
Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap kesadaran masyarakat Desa Karangpandan untuk proaktif menjaga kesehatan terus meningkat. Diharapkan pula adanya kerja sama berkelanjutan antara kader kesehatan, perangkat desa, dan fasilitas kesehatan untuk meneruskan upaya promotif dan preventif di lingkungan tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI