Mohon tunggu...
Katrin TandiAbang
Katrin TandiAbang Mohon Tunggu... Mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Financial

Penggunaan Forensik Akuntansi dalam Kasus Penipuan Pajak Digital

9 Oktober 2025   13:54 Diperbarui: 9 Oktober 2025   13:54 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menganalisis jejak transaksi digital melalui e-commerce, crypto, dan sistem pembayaran online. 

Dalam era digital saat ini, perkembangan teknologi informasi telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk cara orang melakukan transaksi keuangan. Munculnya e-commerce, sistem pembayaran elektronik, cryptocurrency, dan model bisnis digital lainnya telah menciptakan peluang baru, namun juga menimbulkan tantangan besar dalam pengawasan perpajakan. Salah satu tantangan utama adalah meningkatnya risiko penipuan pajak digital, yaitu upaya untuk menghindari atau memanipulasi kewajiban pajak melalui celah-celah teknologi dan sistem digital. Dalam konteks inilah, forensik akuntansi (forensic accounting) memainkan peran yang semakin penting sebagai alat investigasi untuk mengungkap praktik penipuan yang kompleks dan tersembunyi. 

Akuntansi forensik merupakan bidang khusus dalam akuntansi yang menggabungkan keahlian akuntansi, audit, dan penyelidikan hukum untuk mendeteksi, menyelidiki, dan mencegah kecurangan keuangan. Dalam kasus penipuan pajak digital, akuntan forensik bertindak sebagai penyidik keuangan yang terlatih, mampu menelusuri transaksi elektronik, menganalisis jejak digital, serta mengidentifikasi pola-pola yang mencurigakan. Praktik ini sangat relevan mengingat banyaknya pelaku bisnis yang kini melakukan transaksi lintas negara, menggunakan rekening virtual, atau bahkan menyembunyikan pendapatan melalui aset digital seperti cryptocurrency yang sulit dilacak oleh sistem perpajakan tradisional.

Salah satu bentuk penipuan pajak digital yang sering terjadi adalah underreporting pendapatan digital, di mana wajib pajak tidak melaporkan seluruh penghasilannya dari aktivitas online seperti penjualan produk digital, jasa freelance, atau monetisasi konten. Selain itu, terdapat pula kasus penghindaran pajak melalui penggunaan rekening luar negeri (offshore accounts) dan transfer pricing digital, yakni pengalihan keuntungan ke negara-negara dengan tarif pajak rendah menggunakan struktur bisnis digital yang kompleks. Dalam kondisi ini, akuntansi forensik hadir untuk membongkar struktur transaksi tersebut dan mengungkap fakta yang sebenarnya.

Akuntansi forensik merupakan bidang khusus dalam akuntansi yang menggabungkan keahlian akuntansi, audit, dan penyelidikan hukum untuk mendeteksi, menyelidiki, dan mencegah kecurangan keuangan. Dalam kasus penipuan pajak digital, akuntan forensik bertindak sebagai penyidik keuangan yang terlatih, mampu menelusuri transaksi elektronik, menganalisis jejak digital, serta mengidentifikasi pola-pola yang mencurigakan. Praktik ini sangat relevan mengingat banyaknya pelaku bisnis yang kini melakukan transaksi lintas negara, menggunakan rekening virtual, atau bahkan menyembunyikan pendapatan melalui aset digital seperti cryptocurrency yang sulit dilacak oleh sistem perpajakan tradisional.

Salah satu bentuk penipuan pajak digital yang sering terjadi adalah underreporting pendapatan digital, di mana wajib pajak tidak melaporkan seluruh penghasilannya dari aktivitas online seperti penjualan produk digital, jasa freelance, atau monetisasi konten. Selain itu, terdapat pula kasus penghindaran pajak melalui penggunaan rekening luar negeri (offshore accounts) dan transfer pricing digital, yakni pengalihan keuntungan ke negara-negara dengan tarif pajak rendah menggunakan struktur bisnis digital yang kompleks. Dalam kondisi ini, akuntansi forensik hadir untuk membongkar struktur transaksi tersebut dan mengungkap fakta yang sebenarnya.

Di tengah meningkatnya digitalisasi ekonomi, penipuan pajak digital menjadi ancaman nyata bagi stabilitas fiskal negara. Dalam konteks ini, peran akuntansi forensik semakin krusial untuk menjaga integritas sistem perpajakan. Dengan kemampuan analitis dan investigatifnya, forensik akuntansi membantu negara menutup celah-celah yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan keuangan. Selain itu, kehadiran akuntan forensik juga dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem perpajakan dan penegakan hukum di era digital.

Sebagai penutup, untuk menghadapi tantangan perpajakan di era digital, dibutuhkan pendekatan yang adaptif dan berbasis teknologi. Akuntansi forensik merupakan jawaban strategis dalam mengungkap dan mencegah penipuan pajak digital. Pemerintah, akademisi, dan praktisi akuntansi perlu bekerja sama dalam mengembangkan kompetensi ini agar mampu menjawab kebutuhan pengawasan keuangan yang semakin kompleks dan digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun