Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pede Walau Pendek

3 November 2013   22:10 Diperbarui: 15 Oktober 2020   14:44 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apakah tulisan  yang panjang lebih baik dan  berkualitas daripada yang pendek? Pemikiran inilah sempat menghantui saya dulu. Sempat tidak percaya diri, karena saya hanya mampu menulis yang pendek-pendek saja selama ini.

Kemudian saya meyakinkan diri, tulisan yang pendek-pendek pun pasti punya kelebihannya. Tak kalah dengan tulisan panjang dan apik. 

Tulisan yang pendek pun punya peminatnya sendiri. Diri saya sendiri adalah contoh nyata yang lebih suka membaca tulisan-tulisan yang pendek.

Apalagi bila tulisan tersebut khusus dipublikasikan di media sosial. Dalam hal ini menurut saya malahan punya kelebihan. Karena tidak membutuhkan  waktu lama untuk membacanya, sehingga lebih menarik minat.

Karena mepetnya waktu, bisa saja tulisan kita yang panjang, cuma dibaca sekilas sehingga makna yang ingin disampaikan tidak terbaca.

Tulisan yang pendek itu saya ibarat makanan ringan yang sekali telan sudah habis. Tidak butuh kerja keras dan banyak energi untuk mencernanya.

Kalau kita mampu mengolah sebuah tulisan walau pendek, tetapi bergizi tinggi, tentu ada bagusnya. Bukankah lebih mudah dicerna dan menyehatkan pula? 

Jadi, ini hanyalah tulisan ringan dan syukur-syukur ada gizinya bagi teman-teman yang tidak percaya diri dengan hasil tulisannya yang tidak bisa panjang.

Tak perlu patah semangat. Setiap penulis punya nafas menulis tersendiri. Ini namanya penulis 'nafas pendek'. Biar pendek tapi bermanfaat.

Menurut saya kedepannya tulisan pendek-pendek justru akan lebih menarik minat pembaca. Seiring dengan kemajuan zaman dan keterbatasan waktu, orang akan mencari tulisan yang tidak memerlukan waktu lama membacanya.

Percaya diri saja dan tak usah memaksakan diri menulis dengan panjang lebar bila justru membingungan dan kosong makna. Yang terpenting bagaiamana mengolah tulisan pendek tersebut enak dibaca dan kaya makna. Pendek itu seksi lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun