Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Politik

Omong Kosong tentang Deklarasi Damai

14 September 2012   02:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:29 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam acara Deklarasi Damai Pemilukada DKI Jakarta di Lapangan Monas, Kamis (13/9/2012), dimana ada Ketua KPU DKI Dahlia Umar, Kapolri Timur Pradopo, Mendagri Gamawan Fauzi, dan Ketua DPR-RI Marzuki Alie yang hadir. Selain tentunya pasangan Foke-Nara dan Ahok.

Sayang pada kesempatan itu Jokowi tidak bisa hadir, karena tidak mendapat izin dari Gubernur Jateng, Bibit Waluyo.

Sayangnya lagi, acara yang katanya deklarasi damai justru tidak berjalan damai. Selain tindakan pendukung yang berteriak dengan kata-kata tidak pantas. Foke dan Marzuki Alie masih gatal untuk menyindir ketidak-hadiran Jokowi.

Padahal absennya Jokowi sudah dijelaskan oleh Ahok. Ketidak-hadiran Jokowi karena patuh pada aturan.

Boleh jadi acara deklarasi damai Pemilukada sekadar omong kosong saja. Karena kehadiran Gubernur Fauzi Bowo, Kapolri Timur Pradopo, dan Ketua DPR Marzuki Alie tidak membuat pendukung pasangan Foke-Nara berulah.

Seperti yang dilaporkan Kompas.com, para pendukung Foke begitu bebasnya berteriak di bawa panggung.

"Woi inget 98 woi. … Siapa yang pindah-pindah, elo yang pindah-pindah. … Dasar pindah partai. … Woi ini bukan kampanye, … dasar pengkhianat. … Woi turun, woi. … Woi, selesaikan masa jabatan dulu. … Jangan pindah-pindah woi, …”

Hebatnya tindakan tersebut malah diapresiasi Foke dengan acungan dua jempol. Apa itu juga candaan atau gaya Foke untuk menenangkan pendukungnya?

Padahal dalam acara deklarasi damai itu, Ketua KPU DKI Jakarta, Dahlia Umar, menyatakan deklarasi damai ini merupakan momen untuk mengingatkan pemilih. Dia menambahkan, deklarasi ini seharusnya bisa dipakai oleh pasangan calon untuk berkompetisi dengan sehat dan menyelesaikan musyawarah mufakat. "Bukan dengan perseteruan." (Tempo.co)

Benar-benar omong kosong kan? Acara deklarasi damai masih berlangsung saja, pendukung Foke sudah menunjukkan perseturuannya dengan meneriaki Ahok yang sedang berpidato.

Ck ck ck....hebatnya para pejabat teras yang hadir diam seribu bahasa. Jangan-jangan sengaja dibiarkan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun