Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Atun, bukan Pembantu, bukan Dari Cilacap [Inspirasi Untuk Wanita 6]

17 Januari 2011   09:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:29 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1295258993305946603

Nama kadang-kadang memang bisa menipu

*

[caption id="attachment_85137" align="alignleft" width="300" caption="Namaku ATUN asli loh..../ilustrasi: roegoblog.blogspot.com"][/caption]

Nama Atun dan juga Iyem sering kita sematkan atau asumsikan sebagai nama seorang pembantu. Ketika kita mendengar nama Atun dan Iyem pikiran kita akan melayang jauh, membayang sosok yang punya nama itu sebagai pembantu. Jujur, dulu pikiran saya juga terpersepsikan demikian tentang nama Atun dan Iyem.

Begitu dengar nama Atun atau Iyem, alam bawa sadar kita langsung berteriak, pasti profesi yang punya nama kerjanya tak jauh dari urusan membantu pekerjaan di rumah-rumah orang berduit. Tak heran dalam sinetron-sinetron nama pembantunya tak jauh dari Atun dan Iyem. Kemudian yang terjadi adalah lahir banyak Atun-Atun palsu. Asal kerjanya jadi pembantu si majikan memanggilnya Atun atau pembantu itu sendiri yang menyamarkan nama aslinya dan mengganti dengan nama Atun. Kesannnya nama Atun itu pembantu banget.

Kejam dan menyedihkan kalau saya pikir. Termasuk diri saya, yang termasuk suka memvonis pekerjaan seseorang hanya dengan menilik namanya. Padahal dulu waktu SMP saya punya teman namanya Iyem, gadis lugu, rambut panjang, dan baik hati. Saya yakin dia tidak jadi pembantu. Atun dan Iyem, maafkan abang!

Lalu apa salahnya sebenarnya dengan profesi pembantu? Apakah sebuah profesi yang rendah dan hina? Bukankah pejabat yang bernama menteri juga jabatannya adalah juga pembantu? Rasanya dalam kenyataannya saya tidak pernah memperlakukan pembantu dengan tidak layak apalagi merendahkannya. Walaupun ada pembantu, saya masih rela cuci piring dan menyeduh kopi sendiri. Takut kebanyakan kerja.

Tetapi sejak mengenal seseorang yang bernama asli Atun, pikiran saya terbuka. Karena walaupun bernama Atun, dia bukan pembantu dan juga bukan dari Cilacap. Memang tak jauh-jauh dari Cilacap he he he….

Sosoknya memang jauh dari pembantu, justru ia memiliki banyak pembantu untuk membantu usahanya. Sosoknya mandiri, cerdas, lugas, dan sukanya musik cadas. Seorang wanita periang dan gigih berjuang dalam keterpurukan. Tidak bersedih dan frustrasi dalam menghadapi masalah seberat apapun juga. Doa dan Tuhan adalah kekuatannya. Diam-diam justru saya belajar banyak hal padanya. Yang luarnya biasa adalah nama Atun yang semula terasa ndeso, lambat laun terasa indah dan seksi. Padahal orangnya jauh dari seksi. Begitu enak saat diucapkan di lidah. Makyuuuuus . . .

Atun yang ini memang sungguh luar biasa bagi saya. Semangat hidupnya terus terang menginspirasi saya. Menurut saya para wanita perlu belajar semangat dan ketegarannya sebagai sebagai seorang wanita yang bisa bangkit dari keterjatuhan seorang diri tanpa airmata. Tiada penyesalan, menyalahkan, dan dendam atas kisah masa lalunya yang kelam. Itulah sebabnya, saat ini Atun bisa tersenyum melalui hari-harinya yang indah. Bisa menikmati musik cadas kesenangannya sambil bergumam,"Yeee, Aku luar biasa! Segala masalah bisa kuhadapi walau hidup sendiri!"

# Inspirasi buat para sahabat yang bernama Atun

Nothing Else Matter: Metallica

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun