Perasaan sudah biasa. Nyaman-nyaman saja.Â
Sekarang yang dipikirkan malah mencari cara agar tidak ketahuan.Â
Ini seperti pengalaman saja?
Apabila ketika hati masih polos ibarat masih warna putih, setitik kotoran sudah membuat risih.Â
Karena lama-lama sudah berubah jadi warna abu-abu bahkan hitam. Apakah bila ada kotoran hitam menempel masih membuat risih?
Bagaimana bisa risih, kotorannya saja tidak terlihat lagi? Alias sudah samar.Â
Begitulah bila hati sudah penuh kotoran berubah menjadi hitam, melakukan kesalahan demi kesalahan pun akan terasa nyaman.Â
Takada lagi perasaan bersalah. Tidak heran tiada rasa malu lagi.
Apakah karena hati nurani sudah tiada atau mati?
Hati nurani tak pernah mati. Omong kosong itu. Pasti hoaks dari si ego.Â
Manusia sejahat apapun hati nurani tetap ada. Suaranya saja yang tertutup kotoran-kotoran yang mungkin sudah membatu.