Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Omong Kosong Celana Putih

14 Juli 2022   15:49 Diperbarui: 14 Juli 2022   15:53 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah dari Canva 

Perasaan sudah biasa. Nyaman-nyaman saja. 

Sekarang yang dipikirkan malah mencari cara agar tidak ketahuan. 

Ini seperti pengalaman saja?

Apabila ketika hati masih polos ibarat masih warna putih, setitik kotoran sudah membuat risih. 

Karena lama-lama sudah berubah jadi warna abu-abu bahkan hitam. Apakah bila ada kotoran hitam menempel masih membuat risih?

Bagaimana bisa risih, kotorannya saja tidak terlihat lagi? Alias sudah samar. 

Begitulah bila hati sudah penuh kotoran berubah menjadi hitam, melakukan kesalahan demi kesalahan pun akan terasa nyaman. 

Takada lagi perasaan bersalah. Tidak heran tiada rasa malu lagi.

Apakah karena hati nurani sudah tiada atau mati?

Hati nurani tak pernah mati. Omong kosong itu. Pasti hoaks dari si ego. 

Manusia sejahat apapun hati nurani tetap ada. Suaranya saja yang tertutup kotoran-kotoran yang mungkin sudah membatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun