Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Omong Kosong Istri Kedua

25 April 2022   14:11 Diperbarui: 25 April 2022   14:17 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, belakangan ini gara-gara istri kedua ini pula saya kehilangan gairah untuk menulis dan aktif di Kompasiana.

Kenapa pula? Dia lagi, lagi dia.

Sebab saya merasa sangat kehilangan ketika ada apa-apa dengannya, sehingga begitu memikirkan kondisinya. 

Bagaimana tidak? Ia sudah sekitar  empat tahun  menemani dalam suka dan duka. Kebersamaan yang terlalu menggairahkan hidup untuk dilupakan. 

Apabila saat ini ia sedang tak berdaya, tentu akan menjadi beban pikiran saya. Berusaha keras memulihkan dengan segala daya. Karena seakan jiwa dan rasa sudah menyatu dengannya.

Tak heran karena istri kedua ini acap kali sampai melupakan istri pertama di rumah. Apalagi waktu yang saya habiskan lebih banyak bersama istri kedua ini. Ibarat kata sudah sampai tahap 'gak ada lu bikin gua kehilangan rasa'. 

Bukankah memalukan? Oleh  sebab itu saya mengatakan bisa jadi ini merupakan sebuah aib. Selama ini diam-diam punya istri kedua. Cicak di dinding pun tak berani membocorkannya.

Kemudian saya menuliskan hal ini, entah untuk mengungkapkan sebuah perasaan atau mencari sensasi. Apa saya sedang tertular virus orang-orang yang demi mencari sensasi rela mengungkapkan aibnya sendiri di media sosial atau di televisi. Seperti yang marak terjadi belakangan ini.

Apakah ini masih pantas disebut @refleksihati atau @cermindiri yang merupakan tujuan saya menulis sebagai inspirasi?

Apakah ini akan menjadi slogan baru saya, @sensasidiri?

Semoga tidak. Sebenarnya saya yakin di antara yang membaca tulisan ini pasti sudah menduga bahwa yang saya maksud istri kedua dalam tulisan ini bukanlah seorang wanita. Walaupun saya tidak menggunakan tanda kutip sebagaimana mestinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun