Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Omong Kosong Kebodohan

16 Januari 2022   19:10 Diperbarui: 16 Januari 2022   19:11 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dari postwrap 

Tanpa pikir panjang segera saya berbalik arah untuk sembahyang. Tidak merasa takut sedikit pun ketika itu, justru saya yakin tidak akan terjadi apa-apa. Karena saya percaya dengan suara hati yang ada. 

Bukan untuk urusan sok-sokan. Saya sembahyang saja sampai keadaan tenang. Yang pasti kondisi saya baik-baik saja. Buktinya saat ini bisa menuliskan kisah ini kembali. 

Walaupun kemudian saya menceritakan kejadian ini dianggap sebagai suatu kebodohan dan diceramahi macam-macam.  Saya tidak menyesal sama sekali dengan apa yang telah saya lakukan pada saat itu. 

Apakah kejadian ini akan saya ulangi lagi untuk membuktikan kebenaran dengan apa yang saya lakukan? Tidak berani janji. 

Suatu pengalaman yang dianggap benar pada suatu waktu, belum tentu akan benar pula pada waktu yang lain. 

Waktu itu saya melakukan karena spontanitas mendengarkan suara hati. Saya sendiri masih penasaran apa sudah benar dengan  yang saya lakukan? 

Jadi, pasti tidak akan dengan bodohnya saya melakukan hal yang sama lagi bila tiba-tiba mengalami situasi yang sama. 

Bisa saja ketika terjadi di saat yang berbeda suara hati yang ada berbeda lagi. Siapa tahu malah disuruh segera lari. Kemudian gedung ambruk tiba-tiba. 

Itu sebabnya orang bijak mengatakan harus pandai dan bijaksana menyikapi apa yang terjadi. Melakukan satu hal benar pada satu kejadian belum tentu akan benar pada kejadian yang sama, tetapi waktu berbeda atau sebaliknya. 

Orang bodoh tidak belajar pada pengalaman, tetapi jangan terlalu bodoh pula melakukan apa saja berdasarkan pengalaman.

Misalnya kita menolong seseorang, malah orang tersebut menipu kita. Dari pengalaman ini tentu kita belajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun