Silakan nikmati sepuasnya sambil menyalurkan energi cinta kasih. Ikut bahagia melihat tubuh nyamuk-nyamuk yang mulai membesar.Â
Apakah tidak takut kena demam berdarah? Terpikir saja. Namun saya bungkam dengan mengingat bahwa cinta kasih adalah obat mujarab.Â
Saya menantang  sendiri untuk membuktikan. Apakah energi yang mengalir itu murni atau omong kosong.Â
Dalam sekejap tubuh ini sudah dikerumuni nyamuk. Puluhan ekor atau ratusan. Persisnya saya tidak tahu. Susah menghitung, yang dibelakang tidak tampak, tetapi bikin merinding.Â
Saya pikir para nyamuk juga punya semacam grup WhatsApp karena dengan cepat sekali mereka bisa berkumpul. Mungkin salah satunya menyebarkan berita ada manusia yang dengan ikhlas dan pasrah mendonorkan darah untuk para nyamuk.Â
Bagaimana rasanya digigit nyamuk puluhan atau ratusan ekor? Rasanya? Silakan buktikan sendiri.Â
Karena saya juga pernah melakukan semacam riset sederhana di kamar sendiri. Sengaja membiarkan nyamuk-nyamuk berkeliaran di kamar.Â
Setiap meditasi saya saluran energi cinta kasih. Benar saja saya bebas dari gigitan. Saya tersenyum, berhasil.Â
Namun berpikir lagi, apa ini bukan sama saja membiarkan mereka mati kelaparan.Â
Bagaimana ini?Â
Hidup memang selalu menghadirkan tanya dan dilema. Semua untuk menguji tingkat kearifan manusia. Semakin bijaksana atau malah tersesat dalam kebijaksanaan. Yang lebih celaka itu masalah lupa dan kehilangan kesadaran.