Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Benih Takkan Berguna dalam Lemari Kaca

16 Oktober 2020   07:06 Diperbarui: 16 Oktober 2020   15:54 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Canva/katedrarajawen

Katedrarajawen _Apakah ada guna sebiji benih dalam genggaman? Benih sebaik apapun bila hanya disimpan dalam lemari kaca takkan tumbuh dan berguna. 

Ia sekadar benih. Lama-kelamaan akan hancur sendiri menjadi tak ada arti. 

Benih akan menjadi tunas lalu tumbuh besar dan berbuah ketika ada upaya menanamkan ke tanah kotor penuh cacing dan hama. 

Ia harus dibenamkan di dunia yang kotor untuk membuktikan dirinya adalah bibit unggul yang  akan berbuah lebat di kemudian hari. 

Tanpa itu, benih terbaik sekalipun hanya menghasilkan kehampaan. Inilah kebenarannya. 

Sama halnya manusia, bila hendak bertumbuh harus berani terjun ke dunia yang penuh kekeruhan ini. 

Untuk membuktikan kebaikannya jalan terbaik adalah terjun ke dalam dunia yang berisi dengan ketakbaikan, bencana, dan derita. Ini adalah niscaya. 

Berkurung dalam rumah dan tembok menjulang karena takut terkontaminasi kekotoran dunia, takkan membuktikan apa-apa selain kekerdilan jiwa. 

Lilin adalah tetap sebatang lilin dalam kegelapan bila tidak membakar dirinya. Ada cahaya karena ada api yang membakarnya. 

Kebaikan takkan berarti bila tak menemukan ketakbaikan yang bagaikan api membuatnya bercahaya. 

Jadi, janganlah mengeluh, bersungut-sungut atas ketakbaikan yang ada di dunia. Karena ini adalah ladang nan subur  untuk dirimu bertumbuh dan menjadi manusia yang sesungguhnya. 

@refleksihati16102020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun