"Apa kalian bilang? Kalian buta ya? Kurang ajar! Emak sudah ajarkan yang benar, mala kalian bantah. Ini benar-benar keterlaluan!"
"Benar, emak. Emak jalannya juga berbelok-belok. Bukannya membantah, tetapi ini kenyataan."
Sebenarnya anak-anak ular bukan hendak membantah, hanya ingin mengingatkan emaknya yang merasa benar sendiri. Tanpa mau menyadari, sebenarnya ia salah.Â
Ini sebenarnya panjang ceritanya. Terjadi perdebatan si induk ular dengan anak - anaknya. Si induk ular berkeras,bila cara jalannya sudah lurus.Â
Sementara anak ular melihat dengan mata kepalanya sendiri si emak jalannya sama dengan mereka. Berbelok-belok.Â
Peristiwa mengundang kehebohan jagat dunia perhewanan. Singa, si raja hutan sampai harus menyelesaikan perkara. Singa meyakinkan, kalau si induk ular jalannya memang berbelok-belok.
"Apa iya?" Si induk ular bergumam.Â
Sadarlah si induk ular akan kesalahannya selama ini.  Selama ini ia kesal melihat anak-anaknya jalan berbelok - belok. Mencibir ular lain yang  jalanya tidak lurus seperti dirinya.Â
Kenyataannya ia sendiri jalannya sama. Berbelok-belok seperti ular umumnya.Â
Si induk ular dengan perasaan penuh penyesalan berkata,"Terima kasih, Baginda Singa. Apabila tidak diingatkan. Selamanya pasti saya berpikir saya selalu benar. Kenyataannya salah."Â
@cermindiriÂ