Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Vegetarian: Kesulitan Menuju Kemudahan

1 Juli 2020   06:34 Diperbarui: 1 Juli 2020   07:44 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Canva /katedrarajawen

Tantangan dan kesulitan itu bukan datang dari masalah tiba-tiba harus berubah menu untuk mengisi perut. 

Tetapi prosesnya itu. Apalagi di masa itu masih sangat jarang ada rumah makan vegetarian seperti saat ini. 

Kebetulan saat itu juga kerja tinggal di pabrik. Makan di kantin. Repot juga kalau harus menyediakan satu menu cuma buat saya. 

Namanya masih belajar paling sebisanya menghindari makanan yang mengandung daging. 

Soal daging ini ada masalah. Saya pesan ke tukang masak. Pokoknya menu buat saya jangan ada pakai daging. Cukup sayur. 

Karena was-was takut lupa. Saya selalu bertanya. Apakah ada dagingnya? Dijawab tidak. Sikat. 

Lagi enak-enak makan. Ada perasaan tidak nyaman. Saya panggil yang masak memastikan menunya benar-benar tidak mengandung unsur daging. Tegas dijawab tidak ada. Serius? Cuma pakai teri. Katanya. 

Langsung perut mual. Tidak pakai daging. Cuma pakai teri. Ingin nangis jadi tertawa. 

Tantangan berikutnya. Karena atasan tahu saya vegetarian. Entah apa masalahnya. Sentimen atau mau cari masalah. Setiap kali ada kesalahan yang saya lakukan. Selalu dihubungkan dengan soal vegetarian. 

Gara-gara vegetarian otak saya jadi tumpul. Bodoh. Cukup diam. Selain itu juga jadi bahan ledekan teman. 

Yang sering saya dengar mereka mengatakan, daging enak malah makannya rumput. Seperti kambing. Sabar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun