Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tidak Paham

14 November 2018   11:24 Diperbarui: 14 November 2018   11:26 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Yang seringkali terjadi :

Hanya karena ketidakmampuan kita memahami kebenaran yang diyakini orang lain, lantas menafsirkan ataupun menyimpulkan kebenaran itu adalah salah.

Hanya karena ketidakmampuan kita memahami kebenaran yang ada dalam ayat-ayat suci, membutakan kita akan kebenaran.

Hanya karena ketidakmampuan kita memahami niat baik seseorang, malah terjadi kesalahanpahaman yang semestinya tidak perlu terjadi.

Hanya karena ketidakmampuan kita memahami apa yang terjadi, lantas kita menilai buruk seseorang bahkan menghakiminya.

Hanya karena ketidakmampuan kita memahami apa yang dilakukan seseorang jadi saling menyalahkan, hingga terjadi perselisihan berujung permusuhan.

Hanya karena ketidakmampuan kita memahami apa yang tersirat dalam tulisan seseorang, kita menjadi tersinggung bahkan bahkan marah dan menghujat sang penulis.

Hanya karena ketidakmampuan kita melihat sisi-sisi kebaikan seseorang membuat kita hanya bisa menyalahkannya.

Hanya karena ketidakmampuan kita mengendalikan emosi membuat kita kehilangan kendali dan menjadi tidak manusiawi. Sebab kata-kata yang keluar mengandung hewani.

Hanya karena ketidakmampuan kita berusaha, kurang berdoa dan kurang kreatif, kita menyalahkan keadaan dan kemiskinan yang menimpa.

Hanya karena ketidakmampuan kita memahami pendapat dan pemikiran orang lain, kita menyebutnya bodoh dan ngawur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun