Baru-baru ini mama saya harus diopname di sebuah Rumah Sakit di Jakarta karena muntah darah. Walau menggunakan fasilitas BPJS dan ber-KTP Tangerang semua berjalan lancar alias tidak dipersulit sama sekali.
Setelah kondisi sudah membaik dokter melakukan tindakan gastroskopi untuk mengetahui lebih mendalam penyebab mama saya muntah darah.
Syukurlah tidak ada hal yang menakutkan seperti ada pembuluh darah yang pecah atau ada benjolan di lambung seperti perkiraan. Yang ada cuma luka-luka di bagian lambung.
Namun untuk meyakinkan karena khawatir ada penyebab lain, maka dokter merujuk agar melakukan cek darah untuk mengetahui masalah kuman tertentu. Apakah ada kuman yang menjadi penyebab. Jujur saya kurang jelas, karena waktu itu adik yang menemani saat gastroskopi.
Karena di Rumah Sakit tersebut tidak ada fasilitasnya, maka dirujuk ke sebuah lab ternama. Menurut dokter biayanya cukup mahal. Di atas sejuta sampai dua jutaan.
Sampai-sampai dokter itu bertanya,"Ada duitnya gak?" Mungkin dokter itu berpikir mama saya pasien dengan fasilitas BPJS yang diasumsikan sebagai kurang mampu, sehingga dokter mengatakan boleh melakukannya, tidak juga tidak apa-apa.
Adik saya tidak menanggapi,cuma bisa senyum-senyum.
Ketika hal ini diceritakan kepada kami, adik saya yang lain menanggapi,"Mungkin dokternya mau kasih kali kalau duitnya gak ada?!"
Saya yang biasanya sensi soal beginian, tumben saat itu diam. Tidak bereaksi apa-apa. Setelah lewat, baru otak saya tidak bisa diam. Menebak dan menafsir apa yang tersirat dari perkataan dokter tersebut. Sebuah sikap yang jujur atau melecehkan?
Setelah berputar-putar otak ini, saya menyimpulkan bisa saja ini adalah sikap kejujuran dari dokter itu. Tidak ada tujuan untuk meremehkan.
Bersikap jujur apa adanya memang adalah hal yang baik. Tidak munafik. Tetapi jujur saja tidak cukup, karena masih perlu mengimbangi dengan sikap bijaksana. Jangan mentang-mentang yang penting jujur itu sudah dianggap baik. Tidak peduli lagi dengan situasi, kondisi dan siapa yang sedang diajak bicara. Ini bisa menjadi sembrono dan menyakiti.