Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Ada Duit Gak?"

6 November 2018   19:13 Diperbarui: 6 November 2018   19:31 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Baru-baru ini mama saya harus diopname di sebuah Rumah Sakit di Jakarta karena muntah darah. Walau menggunakan fasilitas BPJS dan ber-KTP Tangerang semua berjalan lancar alias tidak dipersulit sama sekali.

Setelah kondisi sudah membaik dokter melakukan tindakan gastroskopi untuk mengetahui lebih mendalam penyebab mama saya muntah darah.

Syukurlah tidak ada hal yang menakutkan seperti ada pembuluh darah yang pecah atau ada benjolan di lambung seperti perkiraan. Yang ada cuma luka-luka di bagian lambung.

Namun untuk meyakinkan karena khawatir ada penyebab lain, maka dokter merujuk agar melakukan cek darah untuk mengetahui masalah kuman tertentu. Apakah ada kuman yang menjadi penyebab. Jujur saya kurang jelas, karena waktu itu adik yang menemani saat gastroskopi.

Karena di Rumah Sakit tersebut tidak ada fasilitasnya, maka dirujuk ke sebuah lab ternama. Menurut dokter biayanya cukup mahal. Di atas sejuta sampai dua jutaan.

Sampai-sampai dokter itu bertanya,"Ada duitnya gak?" Mungkin dokter itu berpikir mama saya pasien dengan fasilitas BPJS yang diasumsikan sebagai kurang mampu, sehingga dokter mengatakan boleh melakukannya, tidak juga tidak apa-apa.

Adik saya tidak menanggapi,cuma bisa senyum-senyum.

Ketika hal ini diceritakan kepada kami, adik saya yang lain menanggapi,"Mungkin dokternya mau kasih kali kalau duitnya gak ada?!"

Saya yang biasanya sensi soal beginian, tumben saat itu diam. Tidak bereaksi apa-apa. Setelah lewat, baru otak saya tidak bisa diam. Menebak dan menafsir apa yang tersirat dari perkataan dokter tersebut. Sebuah sikap yang jujur atau melecehkan?

Setelah berputar-putar otak ini, saya menyimpulkan bisa saja ini adalah sikap kejujuran dari dokter itu. Tidak ada tujuan untuk meremehkan.

Bersikap jujur apa adanya memang adalah hal yang baik. Tidak munafik. Tetapi jujur saja tidak cukup, karena masih perlu mengimbangi dengan sikap bijaksana. Jangan mentang-mentang yang penting jujur itu sudah dianggap baik. Tidak peduli lagi dengan situasi, kondisi dan siapa yang sedang diajak bicara. Ini bisa menjadi sembrono dan menyakiti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun