Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tamak

19 Agustus 2018   19:28 Diperbarui: 20 Agustus 2018   10:13 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika ketamakan menguasai, sungguh manusia tak lagi mengenal diri. Suara nurani tak terdengar lagi.

Ketika ketamakan yang jadi pengendali, tak lagi berpikir jernih. Nafsu memerkaya diri tak peduli yang lain mengalami rugi.

Ketika ketamakan sudah menyusupi hati, maka tercipta pembenaran - pembenaran yang mengakali. Tak dapat berpikir jernih lagi.

Ketika benih - benih ketamakannya tumbuh subur di dalam dasar hati, akal sehat dan kepintaran tiada berfungsi. Yang menyelimuti semua demi keuntungan sendiri.

Ketika ketamakan yang menjadi teman sejati, ilmu agama dan berpengetahuan tinggi bagaikan jerami terbakar api. Semuanya hangus yang tersisa debu - debu kebodohan tak sadarkan diri.

Banyak orang korupsi, bukan tak mampu ekonomi. Lebih - lebih karena tak mampu melepaskan diri dari ketamakan yang menggerogoti.

Banyak orang, dari pegawai biasa, pejabat, aparat atau yang berpendidikan tinggi, terperdaya kehilangan banyak materi, tertipu arisan atau investasi yang menjanjikannya keuntungan besar di kemudian hari. Sesungguhnya ketamakan yang telah memerdaya dirinya sendiri.

Adakah ketamakan di dalam diri? Mencari - cari, namun sungguh pandai ketamakan bersembunyi.

||Pembelajarandarisebuahperistiwa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun