Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehilangan

24 Juli 2018   15:02 Diperbarui: 24 Juli 2018   15:03 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Telepon pintar di tangan membuat begitu banyak kehilangan. Kehilangan kewarasan, persaudaraan dan rasa kemanusiaan. Bahkan gara-gara telepon pintar melakukan kebodohan sampai kehilangan nyawa sudah biasa menjadi pembahasan.

Telepon pintar adalah kemajuan teknologi. Terlalu mendewakan sampai-sampai lupa dengan nurani. Gara-gara telepon pintar dalam genggaman sibuk bersosial media sampai kehilangan waktu berharga untuk bersosialisasi.

Telepon pintar di tangan jadi teman setia, ke mana pergi tak pernah lupa membawa. Selalu dicari yang pertama. Tak heran bisa menjadi pintar untuk melalaikan yang utama.

Telepon pintar  dalam genggaman sepanjang hari, kehilangan rasa peduli pada anak-anak yang menanti. Melihat semua ini, banyak anak-anak berubah cita-cita kini. Mau jadi telepon pintar sebab akan mendapat perhatian berlebih dan  selalu disayangi.

Telepon pintar, bila kepintaran dan tak bijaksana, bisa terjadi penyalahgunaannya. Lupa segala manfaatnya yang sangat berguna. Kehilangan telepon pintar bagai bencana, tak peduli walau kehilangan rasa dan waktu berharga. Tanpa sadar tertipu permainan dunia.

||Refleksiuntukmenerangidiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun