Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gempa, Guyonan, dan Keyakinan

24 Januari 2018   14:29 Diperbarui: 24 Januari 2018   15:51 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semacam ada keinginan yang kuat, agar memilih untuk sembahyang dan berdoa. Padahal jujur saya termasuk orang yang penakut. Sudah terbayang kalau gedung akan roboh. Karena goyangannya sudah sangat terasa. Pikir saya matilah. Di luar terdengar semakin ramai orang berteriak.

Akhirnya muncul kekuatan dan kekuatan untuk bertahan dengan bersembahyang dan berdoa dalam kepasrahan. Waktu itu saya hanya benar-benar berserah bahwa Tuhan akan melindungi. Rasa takut langsung hilang. Setelah keadaan normal barulah saya turun dan keluar melihat keadaan.

Mungkin ada yang berpikir itu adalah pilihan bodoh atau konyol. Pikiran saya juga berpikir demikian. Tetapi pembelajarannya adalah bahwa dalam situasi yang di luar kendali kita adalah lebih mengandalkan kekuatan dan keyakinan suara hati.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun