Mohon tunggu...
Adrian Nurzulmi
Adrian Nurzulmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Siliwangi

History Is Written By The Victor.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Operasi Barbarossa: Takluknya Jerman di Tanah Mother Russia dan Titik Balik Bangkitnya Tentara Merah

17 Desember 2021   13:40 Diperbarui: 17 Desember 2021   20:39 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentara Nazi di Stalingrad sumber: Histori.id

           Perang dunia kedua merupakan salah satu rangkaian peperangan yang pernah terjadi di dunia ini, dengan banyak sekali korban yang berjatuhan baik itu dari segi tentara ataupun dari masyrakat sipil yang tidak berdosa, perang dunia kedua juga membuat banyak sekali perubahan dalam kehidupan berbangsa di dunia internasional. Sehingga melahirkan adanya perjanjian-perjanjian dan organisasi yang mengatas namakan perdamaian seperti lahirnys Persatuan Bangsa-Bangsa yang terilhami daripada adanya perang dunia kedua itu sendiri. Pada dasarnya terjadi perang dunia kedua ini adalah adanya kegagalan dari liga bangsa-bangsa dalam mempertahankan perdamaian pada perang dunia pertama, itu mengakibatkan adanya pergesekan yang dibuat oleh pemerintahan Jerman yang dipimpin sang fuhrer yaitu Adolf Hitler.

            Jerman sebagai pelaku utama dalam perang dunia kedua ini merupakan negara adidaya, semenjak Adolf Hitler menjadi pemimpin Jerman menjadi negara adikuasa yang unggul baik itu dalam segi SDM ataupun dalam segi militer, yang membuat pecahnya perang dunia kedua itu sendiri ialah jerman. Menurut P.K Ojong dalam bukunya dengan judul Perang Eropa Jilid 1 (2019) pada awal terjadinya perang dunia kedua Jerman berhasil menguasai Polandia, Belgia, Belanda, Prancis serta negara-negara yang ada di eropa lainnya dengan sangat cepat, itu dikarenakan adanya ambisi Hitler dalam melaksanakan operasi-operasi tersebut dengan menggebu gebu ditambah dengan kuatnya militer Jerman, dengan taktik yang dipakai Jerman seperti Blitzkrieg membuat Jerman berhasil menguasai negara di Eropa meskipun pertahanan di negara-negara Eropa itu terbilang pertahanan yang sangat kuat. Menurut Hermawan Dwi Putro dalam buku yang berjudul Perang Dunia I dan Perang Dunia II (2018), menyatakan serangan Blitzkrieg merupakan serangan atau taktik yang dilakukan oleh Jerman Nazi dengan melakukan serangan secara masif dan bersekala besar dari arah searangan darat, dan serangan laut secara kilat dan cepat, juga taktik ini membuat Jenderal yang ada di pihak sekutu kaget dan mengejutkan para pasukan yang ada di garda depan atau Frontier.

Awal Mula Penyerangan Jerman Ke Uni Soviet

            Menurut Irfan Bayu Anggara dalam skripsi nya yang berjudul Invasi Jerman Ke Uni Soviet Tahun 1941-1945 (2017) menyatakan latar belakang daripada penyerangan Jerman ke Uni Soviet itu sendiri dikarenakan Jerman yang memang diharuskan dalam melakukan invasi ke  Uni Soviet, Hitler merasa dirinya bisa melakukan segala hal dengan kekuasaan yang dia punya di Jerman selain daripada itu adanya desakan dari hal politik dan ekonomi yang membuat memang Jerman harus dan wajib dalam melakukan penyerbuan ke Uni Soviet. Sehingga pada tanggal 18 Desember 1940 Hitler memerintahkan untuk menyiapkan pasukan dalam rangka menaklukan Uni Soviet, dengan ambisi dan juga semangat bahwasannya Soviet akan jatuh ke tangan mereka. Sebelum invasi terjadi militer Jerman telah menyiapkan strategi untuk melakukan penyerangan tersebut, dalam diskusi internal di dalam tubuh militer Jerman terjadi perbedaan pendapat dimana ada yang bilang bahwasannya lebih baik langsung menyerang Moskow yang dimana ini adalah ibukota daripada Uni Soviet dan keinginan sang Fuhrer itu sendiri ingin lebih dahulu menaklukan Ukraina kemudian melakukan penyerangan ke Uni Soviet. Pada akhirnya strategi ini mencapai jalan keluarnya yaitu dengan membagi tentara Jerman pada tiga konsentrasi penyerangan diantaranya ke Moskown, Kiev dan juga Leningrad. Tanggal 22 Juni Jerman menyerang Uni Soviet secara langsung, dengan awalan Jerman berhasil meraih kesuksesan dalam hal penyerangan pertama ini, dengan dikuasainya kota kota penting yang ada di Soviet, membuat Soviet itu sendiri geram dan juga mempersiapkan pasukan serta strategi dari Kremlin. Seperti yang dikemukakan oleh Saut Pasaribu dalam buku nya yang berjudul History of World War atau Sejarah Perang Dunia (2019) Meskipun dulu ada perjanjian diantara Jerman dan Uni Soviet bahwasannya mereka tidak akan saling menyerang satu sama lain. Jerman membuat langkah berani dengan langsung melakukan penyerangan terhadap Uni Soviet. Negara-negara lain ikut serta dalam konflik yang terjadi dimana Italia, Hungaria, Finlandia serta Romania menyatakan memerangi Uni Soviet dan disisi lain Inggris dan Amerika Serikat berjanji akan memberikan bantuan kepada Uni Soviet.

            Perang Jerman di Uni Soviet merupakan perang yang terjadi diantara dua negara yang memiliki peranan dalam dunia militer yang besar baik itu dari segi SDM ataupun dari segi peralatan perang dan SDA. Peperangan ini terjadi dan meluas dari Laut Putih sampai ke Laut Hitam, sepanjang 3200 km peperangan ini terjadi, Jerman menyerang dengan melakukan 3 arah ke soviet diantaranya dari prusia timur bergerak maju dan menaklukan negara-negara yang ada di sepanjang perjalanan hingga masuk ke Leningrad, kedua yaiitu melalui Polandia dan langsung menjuju Moskow serta yang ketiga melalui Polandia bagian selatan menuju Kiev di Ukraina. Cara perang Jerman adalah cara perang dengan kilat atau Blitzkrieg sehingga Uni Soviet awalnya kewalahan dalam mengahadapi searangan Jerman itu sendiri, meskipun begitu dengan semangat yang kuat daripada Tentara Merah membuat serbuan daripada pasukan Jerman melambat. Pada saat Tentara Merah terpukul mundur dikarenakan serangan awal Jerman, Tentara Merah sambil menghancurkan pabrik-pabrik dan juga rel, kereta api, stasiun, tanaman dan lain sebagainya yang dimana bisa dianggap sebagai hal yang bisa digunakan Jerman dalam bergerak maju dan melawan Uni Soviet, gerakan mundur sambil menghancurkan ini disebut sebagai kebijakaan Bumi Hangus.

Bangkitnya Tentara Merah Uni Soviet

            Meskipun begitu serangan Jerman ke Uni Soviet tidaklah semulus apa yang direncanakan oleh Hitler, sehingga Hitler harus memutar kepala lagi bagaimana caranya agar memecahkan permasalahan yang terjadi pada penyerangan ke soviet. Akhir November serangan dan penyerbuan Jerman di Uni Soviet sudah tidak efektif dikarenakan perubahan cuaca yang tidak disangka oleh pihak Jerman itu sendiri, kemudian pada bulan Desember mulai masuk ke musim dingin dimana salju sangat tebal dan ketidak biasaan nya pasukan Jerman pada cuaca ekstrim bersalju tersebut. Oleh karena itu, Uni Soviet berusaha mengambil kembali kota-kota yang telah dikuasai oleh Jerman diantaranya adalah pinggiran Moskow sampai Leningrad. Berbekal strategi dan telah menyesuaikan nya dengan cuaca dan iklim yang ada membuat Tentara Merah berhasil kembali mendapatkan daerah-daerah yang telah diambil oleh Jerman. Kejadian peperangan di tanah Soviet ini berlangsung dari tahun 1941 sampai dengan 1942 berawal dari Jerman yang merasa jumawa dan merasa hebat karena dapat menguasai beberapa kota dan daerah Uni Soviet hingga berakhir didorong kembali oleh Tentara Merah dari Uni Soviet berkat kegigihan dan juga semagat juang. Hingga pada tahun 1943 Uni Soviet melakukan serangan balasan atas apa yang dilakukan Jerman kepada mereka, menggunakan kekuatan penuh mereka untuk kembali mendesak tentara Jerman yang tersisa baik itu di Stalingrad, Kharkov dan juga Smolensk. Menurut Muhammad Nabil Hikmat dalam karya nya yang berjudul Operasi Militer Citadel: Kajian Mengenai Strategi Jerman Dalam Pertempuran Melawan Uni Soviet di Kursk Tahun 1943 (2015) Sampai pada akhirnya terjadilah perang tank terdahsyat sepanjang sejarah umat manusia yaitu perang Kursk pada tanggal 5 Juli sampai 23 Agustus 1943, pertempuran kursk menjadikan ajang pembuktian bagi Hitler dan Stalin dalam menangani dan juga unjuk gigi mengenai keteguhan dan juga kekuatan militer masingmasing negara. Soviet dan Jerman mengerahkan divisi-divisi tank terbaik mereka dalam pertempuran ini.

            Dilansir dari historia.id, menyatakann bahwsannya Jerman pada saat Tentara Merah mencoba kembali merebut kota-kota yang sudah dikuasai Jerman sebenarnya masih bisa merebut Stalingrad dengan mudah akan tetapi dengan adanya pembagian konsentrasi oleh Hitler dimana Hitler tidak menentukan prioritas merebutkan kota mana terlebih dahulu dalam serangan ke Uni Soviet, membuat Stalin dan para petinggi militer nya bisa mempersiapkan strategi dan pasukan dalam menghalaw pegerakan Jerman ke Uni Soviet, pada bulan September 1942 tentara Jerman sudah mengalami penurusan baik itu dalam segi kualitas serta kuantitas, dikareanakan banyak nya Jenderal daripada Jerman mengundurkan diri dikareanakan tidak sependapat dengan Hitler dalam hal strategi dan kebijakan perang kala ini. Hal tersebut menjadikan ketimpangan dalam hal militer bagi Jerman sebaliknya bagi pihak Uni Soviet memperkuat kekuatan nya dengan menangkat jenderal-jenderal baru dalam rangka penyusunan strategi militer dalam perang melawan Jerman. Adolf Hitler tidak mendengarkan para pasukan nya yang ada di medan pertempuran mengenai permintaan untuk mundur dan melakukan penyusunan strategi militer, oleh karena kekeras kepalaan nya itu Hitler dibuat bingung dan mencoba memberikan bantuan baik itu logistik ataupun bantuan mengenai peralatan tempur, akan tetapi serangan-serangan Soviet lah yang lebih cepat sampai daripada bantuan yang dikeluarkan oleh Hitler, dikarenakan perintahnya adalah dilarang mundur, maka tentara-tentara Jerman yang ada dipaksa bertahan mati-matian dalam mempertahankan kota-kota yang telah dikuasai oleh Jerman, sehingga pada 2 Februari 1943 Jerman menyerah.

            Tentara Merah kemudian menunjukkan taringnya dalam teater Eropa, dengan bergerak maju ke negara-negara Baltik pada bulan awal di tahun 1944 serta di barat daya Soviet juga mulai mendesak Jerman di Ukraina. Menyebarnya serbuan yang dilakukan oleh Soviet bak serigala baru bangun tidur, Soviet menggema dan membuat Finlandia netral, kembali menguasai dan merebut Minsk dan Pinsk di Polandia juga membuat Romanisa dipaksa untuk memohon perdamaian. Uni Soviet berhasil juga membuat Romanisa menyatakan ikut berperang melawan Jerman pada 24 Agustus, semakin melebar langkah Tentara Merah juga semakin banyak daerah-daerah dan negara-negara yang dikuasai Jerman kembali direbut oleh Soviet sehingga membuat Jerman harus kembali ke daerah nya sendiri dengan mempertahankan perbatasannya. Sampai pada tahun 1945 Budapest mulai jatuh ke tangan Soviet dan akhirnya 21 April 1945 Tentara Merah mulai sampai di Berlin, jantung pertahanan Jerman dan dimana terdapatnya banyak pertahanan berlapis daripada Jerman itu sendiri. Tentara Nazi Jerman mempertahankan Berlin mati-matian dari serangan Soviet, meskipun begitu pada tanggal 2 Mei 1945 Tentara Merah menyelesaikan penguasaan ibu kota Jerman tersebut dan berhasil membuat Jerman menyerah pada tanggal 7 Mei 1945 dan sebelumnya tanggal 30 April 1945 pemimpin Jerman sang fuhrer yaitu Adolf Hitler bunuh diri disebuah bunker bersama istrinya Eva Braun.

            Akibat daripada penyerangan Jerman ke Uni Soviet melalui operasi Barbarossa menjadi boomerang bagi Jerman itu sendiri, bagaimana tidak, Jerman bagai membangunkan singa yang sedang tidur, meskipun berhasil pada awal penyerbuan namun dapat dipukul mundur oleh Tentara Merah Soviet dan bahkan sampai menaklukan Jerman di tanahnya sendiri akibat daripada penyerangan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun